Indonesia Menulis : Melalui Pena Mencerahkan Peradaban

478

Antusiasme peserta terlihat tatkala sesi tanya jawab berlangsung. Pertanyaan mengenai kiat-kiat menulis jurnal ilmiah banyak terlontar dari mulut peserta pada saat itu. Terlebih ketika sesi tanya jawab oleh Prof. Taruna Ikrar, M. D, M. Pharm., Ph. D. yang juga merupakan dekan di salah satu universitas di Amerika Serikat, banyak dari peserta yang masih penasaran dengan kiat-kiat dan jurus jitu Prof. Taruna Ikrar dalam menulis dan memublikasikan jurnal ilmiah. Selain itu.

Kegiatan seminar hari pertama juga dimoderatori oleh dua srikandi yang memiliki pengalaman luar biasa, Dewi seorang mahasiswi semester akhir jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Yogyakarta yang pernah mengikuti pertukaran pelajar di Staunton High School, Illinois, Amerika serikat dan Erina yang merupakan penyiar kawakan di salah satu stasiun radio ternama di Yogyakarta. Seminar hari pertama ditutup dengan sukses oleh pertanyaan-pertanyaan peserta yang amat luar biasa.

Narasumber dan panitia penyelenggara Seminar Nasional Seminar Nasional Indonesia Menulis 2017 berfoto bersama usai mengikuti sesi hari kedua, Jumat (3/11/2017) [Foto Dokumen Writenesia]
Narasumber dan panitia penyelenggara Seminar Nasional Seminar Nasional Indonesia Menulis 2017 berfoto bersama usai mengikuti sesi hari kedua, Jumat (3/11/2017) [Foto Dokumen Writenesia]
Keesokan harinya seminar dimulai tepat pada pukul 13.00 WIB, tepatnya setelah ibadah shalat Jumat dilaksanakan. Narasumber yang didatangkan juga tak kalah menarik jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. R. Toto Sugiharto, Jayadi Kasto Kastari, dr. Syaifuddin Ali Ahmad, M. Sc. yang juga merupakan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, hingga guru besar termuda Fakultas Farmasi UGM, Prof. Abdul Rohman, Ph. D, M. Si, Apt. menjadi narasumber pada seminar hari kedua.

Dr. Syaifuddin Ali Ahmad, M.Sc dalam materi yang berjudul Spiritual Writing : Rahasia Menemukan Allah Melalui Tulisan ini sangat menarik. Beliau memaparkan bagaimana dalam tulisan itu, seseorang dapat menemukan esensi Tuhan dan kemudian memberi manfaat dan pengaruh yang positif terhadap pembacanya.

Selain materi yang disampaikan oleh dr. Syaifuddin Ali Ahmad, M.Sc, materi dari Prof. Abdul Rohman, Ph. D, M. Si, Apt. yang memaparkan bagaimana memublikasikan karya/jurnal ilmiah tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun menjadi daya tarik tersendiri khususnya untuk peserta yang berlatar belakang mahasiswa pascasarjana yang diharuskan untuk melakukan publikasi setidaknya satu jurnal sebagai syarat kelulusan.

Kembali suasana menjadi sangat menarik ketika memasuki sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang diajukan kepada Prof. Abdul Rohman mengenai kiat suksesnya menjadi guru besar di usia yang relatif muda.

Kegiatan seminar nasional Indonesia Menulis ditutup dengan beragam tanggapan dari peserta. Sebagian peserta menyayangkan waktu yang sangat singkat yang diberikan kepada setiap pembicara. Tetapi, mereka merasa sangat puas dan mendapatkan manfaat dalam seminar ini. Seminar Nasional Indonesia Menulis juga diharapkan dapat menjadi motivasi para generasi muda untuk turut membangun Indonesia melalui literasi. [Penulis: BT, Editor: DA/rts]