Indonesia Gandeng Tiongkok Kelola Sampah dengan Teknologi Modern

365

“Penerapan pengolahan sampah modern ini juga dapat mendukung terciptanya wisata ramah lingkungan di kota-kota di Indonesia,” imbuh Dubes.

Perusahaan Xuefeng telah terinkorporasi sejak tahun 2007 dengan modal terdaftar senilai RMB 46 juta. Perusahaan ini bergerak di bidang riset dan pengembangan, desain, instalasi, penjualan perlengkapan hasil olahan sampah padat, pembelajaran komprehensif mengenai teknologi pembuangan, bioteknologi perlindungan lingkungan,, serta teknologi perbaikan tanah dan pengendalinan disertifikasi.

Pengolahan sampah oleh perusahaan ini telah mendapatkan paten “Garbage Harmless Comprehensive Disposal Equipment” serta berbagai penghargaan di bidang perlindungan lingkungan.(Foto: Dok. KBRI Beijing)
Pengolahan sampah oleh perusahaan ini telah mendapatkan paten “Garbage Harmless Comprehensive Disposal Equipment” serta berbagai penghargaan di bidang perlindungan lingkungan.(Foto: Dok. KBRI Beijing)

Pada kunjungan ini Dubes Djauhari menyaksikan secara langsung pengolahan sampah yang dilakukan perusahaan dengan kapasitas pengolahan sampah 600 ton dan 300 ton. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di kota Suqian dan tiga kantor cabang lainnya di Kota Yuncheng, Beijing, dan Nanning.

Dalam praktiknya, sampah diterima sebanyak 300 ton dari Pemerintah County Linyi yang kemudian ditampung di ruang penyimpanan untuk fermentasi selama tujuh hari. Setelah difermentasi, sampah dipilah sesuai kategori seperti logam, plastik , organik, dan puing. Seluruh proses pengolahan sampah ini dapat dimonitor di ruang control panel, dengan teknologi yang terintegerasi.