Baca juga: Jangan Mudah Tergiur, Waspadai Investasi Bodong dengan Cara Ini
Pekerjaan dan Nilai UGM
Sejauh ini, pekerjaan dijalani Husein dengan lancar kendati ada kendala-kendala tertentu di setiap tugas yang diberikan.
Secara sederhana, pekerjaan Husein sebagai ahli sandi tingkat satu di Kejaksaan Tinggi DIY adalah menerima dan mentransmisikan data rahasia intelijen.
Namun, ada juga tugas yang lebih ekstrem seperti melacak hingga menangkap buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang.
Husein sadar wilayah pekerjaannya di bidang hukum rentan dengan praktik-praktik tidak terpuji.
Kendati demikian, ada satu nilai penting yang menjadi tameng bagi Husein.
Nilai itu adalah integritas yang dia peroleh sewaktu mengangsu ilmu di UGM.
“Hal-hal seperti suap, pemerasan, jual beli perkara masih banyak sekali ditemui di masyarakat Indonesia,” tutur Husein.
Baca juga: Perang Dagang AS-Tiongkok Pengaruhi Jumlah Wisatawan Tiongkok di Indonesia, Bali Tetap Jadi Favorit
“Pasalnya, masyarakat Indonesia cenderung permisif. Ketika punya masalah, hal yang pertama kali diambil adalah berusaha menyuap,” tegasnya.
Dalam contoh di skala paling kecil, kata Husein, integritas diuji ketika seorang petugas kepolisian lalu lintas hendak menilang para pelanggar.
“Petugas yang menilang apakah sanggup untuk menolak ajakan ‘damai’ atau tidak,” terang Husein.
Sementara itu, dalam skala yang lebih besar, masih menurut Husein, otomatis permintaan ‘damai’ akan lebih masif.
“Pada suatu kasus di tempat kerja Saya, ada orang yang mau didakwa dituntut (penjara) beberapa tahun,” ujar Husein.
“Dia bilang, ‘Pak jangan banyak-banyak, sekian aja. Tolong dibantu’. Nah, kata-kata yang paling berat didengar itu ‘tolong dibantu;’” lanjutnya.
Husein mengatakan, bukan berarti masyarakat tidak boleh dibantu.
Akan tetapi, jika masyarakat tidak ingin terkena masalah, maka jangan melakukan.
Pendek kata, pria yang beristrikan dokter ini mengaku guru-guru di FH UGM adalah sosok yang memberikan doktrin kepadanya untuk menjunjung integritas.
“Integritas itu bertindak jujur, adil, sesuai porsinya, dan tidak melakukan tindakan tercela seperti koruptif,” pungkas Husein. (Tsalis)
Baca juga: Anak Jadi Korban Perundungan? Orang Tua Perlu Ajarkan Ini
