Ide Berdirinya Fakultas Perhubungan dan Pengangkutan di UGM Tempo Dulu

1525

Baca juga: Menelaah Hak Korban dan Posisi Masyarakat Adat dalam RKUHP

Di tahun-tahun selanjutnya, materi seperti ekonomi perhubungan, teknik dan alat perhubungan serta masih banyak lainnya akan dimasukkan ke dalam tiap-tiap jurusan yang lebih spesifik.

Di tahun terakhir para mahasiswa akan ditugasi untuk magang atau kuliah praktik di perusahaan yang sesuai dengan jurusannya.

Saat itu, beberapa ahli menyebut tugas-tugas yang diemban oleh Fakultas Perhubungan dan Pengangkutan tak bisa dibebankan pada bidang keilmuan lain.

Hal tersebut dipandang tidak efisien dan menghabiskan tenaga dosen di fakultas lain.

Bagi seorang ahli perhubungan, ia tak boleh hanya menguasai bidang ilmu alam dan teknik.

Baca juga: KAGAMA Membangun Papua Sejak 1982

Mereka juga harus menguasai ilmu-ilmu sosial dan kemasyarakatan yang berhubungan dengan bidang perhubungan.

Contohnya antara lain yaitu manajemen kebijakan dan ekonomi politik.

Hal itu dilakukan agar para sarjana dari Fakultas Perhubungan tak sekadar menguasai teknik dan keterampilan, tapi juga keilmuan terkait yang mendalam.

Para sarjana dari fakultas tersebut disiapkan untuk menempati posisi-posisi pengambil kebijakan di lembaga pemerintahan maupun swasta.

Total waktu kuliah yang dibutuhkan oleh para mahasiswa hingga meraih gelar sarjana adalah delapan semester, seperti halnya jurusan lain.

Baca juga: Ketua ADINKES, Krisnajaya: KAGAMA dapat Banyak Berperan untuk Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Indonesia