Herlina Raih Doktor di Usia 26 Tahun

1972

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – “Sebagai awardee beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul_red) magister doktor fast track, saya dituntut untuk tidak menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, we have to be extraordinary,” terang Herlina kepada KAGAMA, belum lama ini.

UGM kembali mewisuda dan meluluskan mahasiswa pascasarjana sebanyak 845 dalam Wisuda Pascasarjana dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2018/2019 pada Rabu (24/7/2019) di Grha Sabha Pramana.

Pada gelaran wisuda kali ini, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan S2 sebesar 3,65, program spesialis 3,62 dan program doktor 3,78.

Dari lulusan pascasarjana program doktor, terpilih Dr. Herlina Rasyid, S.Si dari Prodi Kimia, FMIPA sebagai lulusan termuda tahun angkatan ini.

Ia berhasil meraih gelar doktor pada usia 26 tahun 3 bulan 10 hari.

Baca juga: Wisudawati Termuda, Dyan Pramitha: Ini Kado untuk Orang Tua

Pencapaian ini sangat disyukuri Herlina, mengingat selama menempuh studi ia menghadapi banyak tantangan.

“Saya awardee beasiswa PMDSU batch 2 dari Dikti dengan berbagai tuntutan dari Magister hingga Doktoral. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah karena ini semua kehendak-Nya,” jelasnya.

Sejak awal memasuki studi magister dan doktor sebagai penerima beasiswa magister doktor fast track, Herlina memiliki target-target di setiap semesternya.

“Kami dituntut untuk tidak menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, sehingga saya menyadari bahwa usaha saya harus lebih dibandingkan mahasiswa reguler lainnya,” tambahnya.

Ia mencontohkan di saat mahasiswa pada umumnya memikirkan research pada semester akhir, maka ia harus sudah memikirkan research sejak awal masuk.

Baca juga: Abiprayadi Imbau Wisudawan Membawa Nilai-nilai ke-UGM-an di Dunia Kerja

Beasiswa PMDSU dari Dikti mengharuskan Herlina untuk menyelesaikan 1 tahun studi master dan kurang dari 3 tahun untuk studi doktoral.

“Saya menempuh studi magister 1 tahun dan doktor kurang 3 tahun tanpa melalui tesis dan langsung disertasi. Hal ini karena skema kami sebagai mahasiswa PMDSU,” terangnya.

Pantang menyerah adalah kunci yang selama ini dipegang Herlina untuk terus bertahan menjalani semua.

Keberhasilan melaksanakan studi yang cepat ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tua Herlina.

“Orang tua merasa sangat senang karena sejak kecil kami selalu diberitahu bahwa orang tua tidak memiliki harta yang bisa diwariskan, namun akan selalu berusaha agar kami dapat bersekolah setinggi mungkin,” ungkapnya.

Baca juga: Senangnya Tetangga dan Kerabat dari Kampung Merayakan Momen Wisuda