Hal yang Harus Dilakukan Pembudidaya Perikanan Agar Tidak Merusak Lingkungan

223
Menurut dosen Departemen Perikanan UGM, Drs. Namastra Probosunu, M.Si., implementasi zero waste dalam sistem perikanan harus dilakukan dengan tata kelola rumah tangga yang baik (good housekeeping). Foto: Ist
Menurut dosen Departemen Perikanan UGM, Drs. Namastra Probosunu, M.Si., implementasi zero waste dalam sistem perikanan harus dilakukan dengan tata kelola rumah tangga yang baik (good housekeeping). Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menurut dosen Departemen Perikanan UGM, Drs. Namastra Probosunu, M.Si., implementasi zero waste dalam sistem perikanan harus dilakukan dengan tata kelola rumah tangga yang baik (good housekeeping).

Good houskeeping berkaitan dengan sejumlah pengukuran praktis berdasarkan standar umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan.”

“Hal ini guna meningkatkan produktivitas, efisiensi anggaran, mengurangi dampak operasional terhadap lingkungan hidup, serta meningkatkan prosedur organisasi dan keselamatan kerja,” ungkapnya.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Bincang Desa bertajuk Implementasi Zero Waste dalam Sistem Perikanan, yang digelar oleh Desa Apss, beberapa waktu lalu secara daring.

Namastra menjelaskan, good housekeeping merupakan perangkat manajemen untuk membantu pengelolaan keuangan, pengelolaan lingkungan, dan perubahan organisasi.

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

Dengan good housekeeping, harapannya sistem perikanan akan mencapai keberhasilan secara ekonomi, lingkungan hidup, dan organisasi yang lebih tertata, sehingga perusahaan dapat berkembang terus.

Good housekeeping, kata dia, diterapkan dalam sistem perikanan, termasuk pengelolaan limbahnya.

Namastra menemukan bahwa, pengelolaan limbah selama ini kerap ditangani di ujung (mengelola limbah atau end of fighter).

Menurutnya, pengelolaan limbah sebaiknya dilakukan dengan manajemen yang baik sejak awal.

Beberapa kelemahan ditemukan jika pembudidaya melakukan pengolahan limbah di akhir.

Baca juga: Cerita Gede Mantrayasa, Bangun Kebun Berdaya sebagai Sumber Pangan dan Ruang Kreatif Masyarakat