Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Penyuluhan kepada Petani

9365

Baca juga: Rabita Madina Harumkan Nama UGM di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020

“Sebetulnya ada tiga kekuatan yang berperan untuk mencapai tujuan dalam kelompok tani. Di antaranya task role yaitu mendorong kelompoknya untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.”

“Kemudian, blocking role artinya ada beberapa orang yang mengganggu misi agar tujuan kelompok tak tercapai, dan maintenance role yakni, ada orang yang suka menciptakan harmonisasi kelompok tersebut,” ungkap alumnus jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM angkatan 1975 ini.

Keberadaan orang yang melakukan blocking role, kata Sunarru, cukup berbahaya bagi bertahannya kelompok tani.

Belum lagi, jika ditambah aspek task role dan maintenance role-nya yang rendah.

Motivasi anggota juga berpengaruh pada kekuatan kelompok tani. Pada umumnya seseorang mau bergabung dengan kelompok tani demi mendapatkan manfaat, baik manfaat ekonomi, sosial, atau budaya.

Baca juga: Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM Kehilangan Sosok Dosen yang Dekat dengan Mahasiswanya

“Kalau seseorang tidak merasa mendapatkan manfaat tersebut dari kelompok tani, maka dia akan cenderung tidak bersemangat dalam menjalankan berbagai program kelompok.”

“Salah satu tugas penyuluh adalah mengupayakan adanya manfaat yang diperoleh setiap anggotanya. Jika tidak mendapat manfaat bisa terjadi blocking role dalam kelompok,” tuturnya.

Setelah menerima penyuluhan, kata Sunarru, masyarakat akan mengalami perubahan secara psikologis.

Mereka akan menentukan persepsi mereka antara baik atau buruk, yang kemudian akan menentukan sikap atau perasaan mereka. Baru setelah itu memilih tindakan yang dirasa tepat.

Sikap setuju atau tidak setuju belum tentu melahirkan sebuah tindakan. Misalnya, kata Sunarru, seorang petani sempat menyatakan setuju dengan SiPINTAR, tetapi karena berbagai faktor akhirnya dia menolak bertindak.

Baca juga: Sukses Berbisnis Penggilingan Padi, Dofier Bersyukur Pernah Kuliah di Kampus Kerakyatan