Hadapi Tekanan Selama Pandemi, Industri Rumah Sakit Perlu Berbenah

265

Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi agar Jantung Tetap Sehat di Masa Pandemi

Termasuk pencegahan dan penularan virus tersebut yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Pandemi Covid-19 kata Henry, telah mengubah tatanan budaya masyarakat. Saat ini sebagian besar orang takut untuk datang ke rumah sakit.

Terdapat golongan masyarakat yang paham dan sadar akan Covid-19. Orang-orang golongan ini datang ke rumah sakit hanya saat benar-benar butuh.

Ada lagi golongan orang yang sadar, tetapi tidak begitu paham cara mencegah penularaan Covid-19.

Dalam hal ini orang tersebut benar-benar mengurung diri di rumah, bahkan ketika sakit pun mereka menolak untuk pergi ke rumah sakit.

Baca juga: Jebolan Magister Manajemen UGM Ini Bilang, Tidak Ada Perusahaan yang Selalu Siap Respons Pandemi

Terakhir, kata Henry, orang yang tidak sadar sama sekali dengan Covid-19.

Orang-orang biasanya tidak takut terlibat dalam kerumunan, tidak mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas, dan sebagainya.

Mengutip data yang dihimpun oleh Ketua Asoiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), drg. Susi Setyawaty, Henry mengungkapkan secara nasional jumlah kunjungan menurun sekitar 50-60 persen dan rawat inap menurun 40-50 persen.

Dengan demikian pemasukkan bagi rumah sakit juga bermasalah.

Di bidang keuangan, rumah sakit terkendala oleh penurunan daya beli masyarakat, yang mempengaruhi margin pendapatan. Untuk itu, perlu dilakukan kendali mutu dan biaya.

Baca juga: Kata Dirut Kimia Farma tentang Peluang dan Tantangan Apoteker di Masa Depan