Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Jelaskan soal ACE2, Pintu Masuk Virus Corona Menginfeksi Tubuh

1777

Baca juga: Magister Manajemen UGM Berduka, Staf Purnatugas yang Menyenangkan Itu Dipanggil Sang Kuasa

“Kemudian membentuk protein yang larut dan akan masuk ke pembuluh darah untuk kemudian diekskresikan melalui urin,” jelasnya.

Lantas, bagaimana ACE2 mampu menjadi pintu masuknya virus Corona ke dalam tubuh?

Merujuk pada jenis terdahulu, SARS CoV, Zulies menuturkan bahwa virus Corona dapat masuk ke dalam suatu sel inang setelah berikatan dengan ACE2.

Sehingga, dalam hal ini ACE2 merupakan reseptor SARS-CoV-2.

Bentuk virus Corona yang serupa seperti gerigi berpaku (spike) punya ketertarikan menjalin ikatan yang kuat dengan ACE2 manusia.

Kata Zulies, hal itu berdasarkan studi interaksi biokimia dan analisis struktur kristal.

“Ikatan dengan reseptor ACE2 inilah yang akan membantu virus SARS-CoV masuk ke dalam sel inangnya,” ucap Zulies.

Baca juga: Indonesia Ikut Loloskan Resolusi PBB Soal Covid-19

“Jika dibandingkan, ternyata protein spike SARS-CoV-2 (atau virus Covid-19) memiliki 76,5% kesamaan sekuen asam amino dengan SARS-CoV,” terang wanita asal Purwokerto ini.

Lebih lanjut, Zulies memandang bahwa protein spike SARS-CoV dan SARS CoV-2 adalah homolog.

Artinya, kata dia, keduanya punya cara serupa untuk menginfeksi sel inangnya.

Namun, Zulies menemukan satu perbedaan yang kentara di antara keduanya.

“Yang lebih menarik adalah penemuan bahwa tampaknya virus SARS-CoV-2 dapat mengenali reseptor ACE2 manusia secara lebih efisien dari pada SARS-CoV,” ucap Zulies.

“Inilah yang menyebabkan SARS-CoV-2 punya kemampuan lebih tinggi untuk menular dari manusia ke manusia.”

“Hal ini dibuktikan dengan sangat mudahnya virus Covid-19 ini menyebar ke seluruh dunia sampai menyebabkan pandemik dibandingkan SARS-CoV,” terang sosok kelahiran 6 Desember 1968 ini.

Terakhir, Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan, ekspresi ACE2 yang berlebihan pada manusia akan meningkatkan keparahan dari penyakit infeksi Covid-19. (Ts/-Th)

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Tidak Ada Rencana Membebaskan Napi Koruptor