Guru Besar Fakultas Biologi UGM: Kondisi Kritis Menuntut Seluruh Manusia Memahami Ekologi

459

Baca juga: Begini Persaingan Pasar yang Dihadapi Medical Supplier Industry di Masa Pandemi

Akan tetapi, kata dia, Indonesia bersama dunia berusaha mengembalikan jasa ekosistemnya.

“Bersama program SDGs, dan 2021-2030 Decade on Ecosystem Restoration. Jadi ada harapan baru untuk merestorasi ekosistem-ekosistem yang rusak,” ucap Sugandawaty.

Harapan Sugandawaty adalah, perguruan tinggi punya peran dalam mendukung program-program tentang ekologi.

Melalui pengembangan dan penguatan mata kuliah tertentu, mahasiswa lulusan akan mampu dan siap membantu dunia mengembalikan ekosistem-ekosistem yang rusak.

Demikian halnya dengan universitas, pemerintah, masyarakat, pebisnis, dan NGO.

Baca juga: Kumpulkan 1.019 Kreasi Rengeng-rengeng, LAURA UGM Raih Apresiasi dari Kementerian PANRB

“Sehingga goals dari SDGs dan 2021-2030 UN Decade on Ecosystem Restoration tercapai,” pungkas jebolan S3 University of California, AS tersebut.

Sugandawaty menyampaikan pidato pengukuhannya dalam Rapat Terbuka Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada di Balai Senat Universitas Gadjah Mada.

Perempuan yang lahir pada 12 September 1953 ini menjadi Guru Besar ke-508 UGM. Serta ke-19 di Fakultas Biologi UGM dalam bidang Ekologi. (Ts/-Th)

Baca juga: Respons Bupati Petrus Kasihiw untuk Bangkitkan UMKM Teluk Bintuni pada Masa Pandemi