Guru Besar Fakultas Biologi UGM: Kondisi Kritis Menuntut Seluruh Manusia Memahami Ekologi

457
Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., berharap perguruan tinggi punya peran dalam mendukung program-program tentang ekologi. Foto: Ist
Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., berharap perguruan tinggi punya peran dalam mendukung program-program tentang ekologi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., mengatakan, kerusakan di berbagai ekosistem sudah dilaporkan sejak lama.

Laporan Millenium Ecosystem Assessment (MA) pada 2001 menunjukkan lebih dari 60% ekosistem global dalam keadaan terdegradasi.

“Saat ini, kondisi ekosistem terus mengalami tekanan dan perubahan iklim mempurburuk keadaan,” kata Sugandawaty, dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Senin (21/9/2020).

“Kekeringan dan banjir menjadi bencana kembar setiap tahunnya,” jelasnya, yang membacakan pidato berjudul Krisis Ekologi, Tantangan dan Harapan.

Sugandawaty melanjutkan, kerusakan ekosistem hutan hujan dan hutan gambut dalam skala luas sangat berpengaruh pada perubahan iklim, El Nino dan La Nina.

Baca juga: Dukungan terhadap UMKM Bisa Membuat Masyarakat Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Sehingga, kata dia, terjadi peningkatan suhu ekstrem, musim hujan ekstrim basah dan musim kemarau ekstrim kering.

Kondisi yang sangat kritis ini tentunya menuntut seluruh umat manusia sebagai masyarakat dunia memahami ekologi, apa pun bidangnya.

“Mengapa kita perlu ekologi? karena kita hidup pada abad ekologi, dan kita harus belajar tentang ekologi,” ujar Sugandawaty, merujuk pernyataan dari Krebs (2014).

“Hal ini karena apa yang buruk terhadap keanekaragaman hayati juga buruk untuk populasi manusia. Karena manusia tergantung pada jasa ekosistem,” terang sosok yang meraih gelar Dra. dari Fakultas Biologi UGM pada 1978 ini.

Menurut Sugandawaty, di satu sisi manusia juga wajib untuk terus punya harapan kendati hidup di tengah tantangan.

Baca juga: Budi Karya Sumadi: Covid-19 Terus Menyerang, Tapi Kita Harus Move On