Gubernur BI Alumnus UGM Sebut Ekonomi Indonesia Tahan terhadap Virus Corona

514
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ph.D, menyampaikan pandangannya terkait perekonomian Indonesia di tengah musibah virus corona. Foto: BI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ph.D, menyampaikan pandangannya terkait perekonomian Indonesia di tengah musibah virus corona. Foto: BI

KAGAMA.CO, JAKARTA – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengumumkan bahwa sudah ada 34 kasus pasien positif di Indonesia per Rabu (11/3/2020).

Sementara itu, menurut Worldometers, total hingga saat ini sudah ada 122.289 kasus corona di seluruh dunia.

Penyebaran virus corona yang belum kunjung berhenti tentu saja memengaruhi sendi perekonomian.

Hal itu sebagaimana yang dituturkan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Dalam diskusi bertajuk Digital Transformation For Indonesian Economy: Finding The New Business Models, di Jakarta, Rabu (11/3/2020), Perry mengatakan, dampak virus corona membuat pertumbuhan perekonomian akan mengalami penurunan.

Baca juga: Rektor Panut Lepas 13 Siswa Pendidikan Terjun Bebas Olahraga Satuan Resimen Mahasiswa UGM

“Tampaknya pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dari tiga persen. Mungkin 2,7 hingga 2,8 persen,” kata Perry, melansir laman Tempo.

Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini mengatakan, semula pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi ada di angka 3 persen pada 2020.

Namun, dia menilai penurunan prediksi pertumbuhan tersebut disebabkan lantaran gangguan pasokan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju. Hal ini lantas berimbas juga di Indonesia.

Perry bertutur, ekonomi Indonesia yang sebelumnya diprediksi tumbuh 5,1-5,5 persen pada tahun ini hanya akan mencapai 5,0 sampai 5,4 persen.

Meski turun, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini yakin bahwa perekonomian Indonesia secara keseluruhan relatif tahan terhadap virus corona.

Baca juga: Supiandi, Awardee LPDP yang Mengabdi untuk Negeri Lewat KAFEGAMA NTB