Gempita Pesta Demokrasi di Perantauan

181
Pesta demokrasi ini justru dipandang sebagai ajang mencari pengalaman baru bagi mahasiswa Departemen Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM, Zuhdi Hidayat.(Foto: Zuhdi)
Pesta demokrasi ini justru dipandang sebagai ajang mencari pengalaman baru bagi mahasiswa Departemen Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM, Zuhdi Hidayat.(Foto: Zuhdi)

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Pesta demokrasi yang dihelat lima tahun sekali dilaksanakan hari ini. Pemilihan Umum (Pemilu) serentak untuk memilih presiden dan anggota legislatif menjadi topik perbincangan beberapa bulan terakhir.

Pemilu kali ini terasa seperti lebaran, banyak sekali para perantau berbondong-bondong pulang  ke kampung halaman untuk menggunakan suaranya. Mulai dari mahasiswa, Pekerja Negri Sipil hingga orang kantoran.

Namun bagi yang tidak berkesempatan pulang, suara untuk memilih masih bisa digunakan di tempat domisili dengan mengurus surat A5 terlebih dulu.

Pesta demokrasi ini justru dipandang sebagai ajang mencari pengalaman baru bagi mahasiswa Departemen Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM, Zuhdi Hidayat. Pada penyelenggaraam pemilu kali ini, ia gunakan sebagai momen mencari pengalaman dengan menjadi pengawas pemilu.

Menurutnya, ini merupakan kesempatan emas. Mengingat hal semacam ini belum tentu bisa ia rasakan lima tahun mendatang.

“Karena jadi pengawas pemilu itu pengalaman lima tahun sekali ya, belum tentu terulang,” terang Hidayat kepada Kagama, Rabu (17/04/2019).