Ganjar Dorong Para Akademisi Muda Ikut Memecahkan Persoalan Kemiskinan di Desa

121
Teman-teman KAGAMA dengan berbagai latar belakang akademiknya sudah menciptakan berbagai kegiatan yang sifatnya tidak hanya sementara, untuk membantu pembangunan desa. Foto: Humas Pemprov Jateng
Teman-teman KAGAMA dengan berbagai latar belakang akademiknya sudah menciptakan berbagai kegiatan yang sifatnya tidak hanya sementara, untuk membantu pembangunan desa. Foto: Humas Pemprov Jateng

KAGAMA.CO, SEMARANG – Pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai perubahan bagi kondisi desa, termasuk masalah penggunaan dana desa.

Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd, dalam Seminar Nasional daring bertajuk Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal.

Seminar tersebut digelar pada Sabtu (3/10/2020), oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) UGM.

“Kondisi tersebut tak bisa kita hindari, sehingga terpaksa kita harus melakukan refocusing dan relokasi dana desa.”

“Dua fokus ini terakumulasi dalam beberapa program yang mendukung penanganan Covid-19, yakni pembentukan desa tangguh dan desa aman Covid-19, padat karya tunai, dan bantuan langsung tunai,” jelasnya.

Baca juga: Kewirausahaan Desa Harus Mendunia Demi Gerakan Ekonomi yang Berkelanjutan

Pihaknya yakin bahwa unit terkecil di masyarakat dapat menyelamatkan Indonesia dari krisis.

Halim mengatakan, diperkirakan ada dana Rp41 triliun yang akan digunakan sebagai bantuan desa hingga akhir tahun 2020.

Pada 2021 mendatang, kata Halim, dana desa akan diprioritaskan kembali untuk pembanguanan berkelanjutan yang merupakan turunan dari Perpres No. 59 Tahun 2017.

Perpres tersebut merupakan turunan dari ide-ide SDGs, yang kemudian diturunkan lagi implementasinya ke tingkat desa.

“Kami rumuskan semacam SDGs tetapi untuk desa. Misinya sama, tetapi kami berikan satu tambahan tujuan baru, yaitu tentang kearifan lokal dan kehidupan religiusitas masyarakat desa.”

Baca juga: Mimpi Besar Aktivis KAGAMA Gelanggang Demi Sejahterakan Petani Lokal