Ganjar Dorong Lahirnya Entrepreneur Lewat Kartu Prakerja

143
Besar harapan Ganjar, entrepreneur dari Kartu Prakerja ini bisa membangun jejaring atau membuat suatu ikatan alumni, yang memberikan value chain sampai akhirnya bisa melahirkan produk bersama. Foto: Ist
Besar harapan Ganjar, entrepreneur dari Kartu Prakerja ini bisa membangun jejaring atau membuat suatu ikatan alumni, yang memberikan value chain sampai akhirnya bisa melahirkan produk bersama. Foto: Ist

KAGAMA.CO, SEMARANG – Kartu Prakerja di masa pandemi Covid-19 diprediksi akan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi para pencari kerja.

Jatuhnya perekonomian Indonesia yang menyebabkan terjadinya PHK karyawan di mana-mana, semakin mendorong pemerintah untuk memaksimalkan kebijakan Kartu Prakerja untuk mengatasi pengangguran.

“Semoga saja Kartu Prakerja bisa menjadi solusi. Memang perjalanannya tidak mudah dan butuh penyempurnaan,” ujar Ketua Umum PP KAGAMA sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut dia sampaikan dalam seminar KAGAMA Inkubasi Bisnis XIII: Kupas Tuntas Kartu Prakerja, pada Sabtu (11/7/2020), secara daring.

Ganjar memaparkan jumlah pekerja yang terdampak Covid-19 di Jawa Tengah.

Seminar KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) XIII bertopik Kupas Tuntas Kartu Prakerja, pada Sabtu (11/07/2020). Foto: Ist
Seminar KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) XIII bertopik Kupas Tuntas Kartu Prakerja, pada Sabtu (11/07/2020). Foto: Ist

Baca juga: Sekjen KAGAMA: Kartu Prakerja Harus Adaptif dalam Situasi Pandemi

Sampai pada minggu ke 3 bulan Juni 2020, di sektor industri terdapat 435 perusahaan dengan jumlah 362.765 orang tenaga kerja.

Kemudian sektor UMKM yang terdampak ada 25.436, sektor pariwisata ada 1621 dengan jumlah tenaga kerja 17.672 orang.

Dia menambahkan, Provinsi Jawa Tengah sudah mendapatkan alokasi Kartu Prakerja dari pemerintah pusat, sebanyak 421.705.

Dari gelombang I-III, sudah menyerap 51.129 orang. Angka ini baru 12,12 persen dari kuota yang ada di Jateng.

“Kartu Prakerja di masa pandemi kita prioritaskan untuk mereka yang diPHK dan dirumahkan.”

Baca juga: Hadapi New Normal, UGM dan KAGAMA Siapkan Rumusan Tata Kehidupan Baru