FISIPOL UGM Luncurkan Buku Tata Kelola Penanganan Covid-19 di Indonesia: Kajian Awal

306

Baca juga: Antropolog UGM: Wabah Corona adalah Jendela Pembuka Masalah Sistem Sosial di Indonesia

Pasalnya, buku yang diterbitkan UGM Press tersebut mencoba memahami bagaimana sisi kebijakan kelembagaan, koordinasi antarlembaga, persoalannya, sekaligus menyarankan solusi dan rekomendasi.

“Buku ini juga diharapkan menjadi catatan. Oleh karena itu, inilah upaya untuk mendokumentasikan bahwa ada pandemi pada awal abad 21,” ujar Erwan.

“Sebuah hadiah penting untuk generasi mendatang agar bisa belajar dan dapat menangani pandemi dengan cara yang lebih baik,” pungkasnya.

Dalam kesempatan serupa, Kepala Badan Penerbit dan Publikasi UGM, Widodo M.Sc., Ph.D.,mengaku pihaknya sebelumnya telah menerbitkan dua buku terkait Covid-19.

Namun, kata Widodo, dua buku itu mengupas masalah teknis.

Baca juga: 3 Kebijakan yang Diambil Menteri Airlangga untuk Bantu UMKM Terdampak Covid-19

“Hal yang menjadi menarik buku ini menawarkan lintas disiplin ilmu,” ujar Widodo.

“Bahasan Covid tidak sekadar pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek ekonomi, hal yang harus ditinjau,” terangnya.

Widodo berharap buku karya FISIPOL UGM bisa menjadi lesson learnt pada era transboundary ketika sebuah wabah bisa menjalar lintas negara dengan begitu cepat.

Sekaligus, lanjutnya, menjadi break policy kepada Pemerintah agar pada masa mendatang dapat mengambil langkah antisipasi bila ada kasus pandemi.

“Kami senang sekali buku ini kelak dapat memberikan kontribusi sebagai rujukan pembuat kebijakan dan masyarakat umum,” ucap Widodo.

Baca juga: KAGAMA Care Salurkan Bantuan Alat Kesehatan untuk Pemkab Bantul

“Kami sangat mendukung tulisan untuk edukasi publik, apalagi yang interdisipliner,” pungkas dosen Mikrobiologi Pertanian UGM ini.

Kemudian Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengatakan, buku Tata Kelola Penanganan Covid-19 di Indonesia: Kajian Awal sangat bermanfaat.

Terlebih untuk generasi mendatang dalam memahami penanganan hal yang tidak biasa seperti wabah Covid-19.

Untuk diketahui, buku tersebut dirumuskan oleh 37 penulis lintas fakultas. Dua dosen FISIPOL UGM, Dr. Wawan Mas’udi dan Dr. Poppy S. Winanti menjadi editor pada buku berisi 18 bab tersebut.

Poppy mengatakan, buku yang dibuat oleh pihaknya merupakan sebuah kajian awal dengan data terakhir per 20 April 2020.

Karena itu, dia berharap buku tersebut bisa mendorong lahirnya kajian-kajian lain yang lebih kritis dengan analisis lebih komprehensif.

Adapun dalam acara ini hadir pula tiga penanggap buku. Mereka yakni Nezar Patria (Pemimpin Redaksi The Jakarta Post), Jonatan Lassa (Dosen Charles Darwin University), dan Abetnego Tarigan (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden). (Ts/-Th)

Baca juga: Cerita Ketua KAGAMA Jatim, Mahasiswa Abadi yang Jadikan Ijazahnya sebagai Jaminan Utang