Film Remaja Jadi Role Model dan Gambaran Masyarakat Indonesia

837

Baca juga: Belajar Egaliter dan ‘Ngewongke Wong’ ala I Wayan Nuka Lantara

Salah satu film remaja yang sukses di era 2000-an adalah Ada Apa dengan Cinta.

Menyoal konsep diri remaja dalam film Indonesia pernah diteliti oleh Ratna Noviani, dari Sekolah Pascasarjana UGM.

Penelitiannya berjudul Konsep Diri Remaja dalam Film Indonesia, Analisis Wacana Atas Film Remaja Indonesia tahun 1970-2000-an, yang terbit dalam Jurnal Kawisastra pada tahun 2011.

Noviani berangkat dari temuan bahwa film merupakan representasi yang bisa menjadi jendela untuk melihat dinamika kehidupan masyarakat.

Selain itu, Noviani juga mengungkap soal representasi ketika sebuah film dibuat.

Baca juga: Selebritis Dinilai Efektif Sampaikan Edukasi Kesehatan Mental, Mengapa?

Noviani juga mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan bagaimana konsep diri remaja dalam masyarakat Indonesia.

Konsep diri tersebut tentunya yang dikonstruksi dan diwacanakan melalui citra dan narasi film.

Noviani meneliti delapan film remaja yang diproduksi antara tahun 1970-an hingga 2000-an.

Film-film tersebut adalah Gita Cinta dari SMA, Ali Topan Anak Jalanan (1970-an), Lupus, Merpati Tak Pernah Ingkar Janji (1980), Ricky Nakalnya Anak Muda, Olga dan Sepatu Roda (1990), Ada Apa dengan Cinta, Ekskul (2000-an).

Film tersebut dinilai sebagai representasi anak muda pada zamannya.

Baca juga: Apa Saja yang Harus Ditulis dalam Curriculum Vitae?