Fattiyah, PNS Kementerian Pertanian Jadi Lulusan Terbaik Pascasarjana Fakultas Pertanian UGM

1862

Baca juga: PIAT UGM Majukan Pertanian Lewat Teknologi Tepat Guna dan Kunjungan Edukasi

Keberhasilannya mendapat IPK yang hampir sempurna tak datang begitu saja.

Bagi Fattiyah, salah satu metode belajar yang ia sering gunakan yaitu belajar kelompok.

“Saya sering belajar bersama teman-teman. Lebih mudah saja. Kalau ada persoalan yang cukup sulit kami bisa langsung mendiskusikannya,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu kunci ia behasil menempuh S2 dengan cemerlang yakni tetap fokus pada tujuan, yaitu belajar.

Selain itu, bagi Fattiyah dukungan dari keluarga juga sangat penting untuknya.

Baca juga: Memaksimalkan Lahan Sempit untuk Pertanian Produktif

“Intinya sih harus fokus dalam mengerjakan sesuatu. Jangan lupa juga doa. Dukungan keluarga dan teman-teman juga sangat membantu dalam menyelesaikan studi. Apalagi kalau jauh dari keluarga menjadi salah satu pemacu untuk segera menyelesaikan studi walaupun saya sebenarnya juga molor dari batas waktu 2 tahun. Selain itu juga saya punya tanggung jawab pekerjaan. Saya juga harus ke Jakarta minimal 2 kali sebulan nengok suami,” ungkapnya.

Ketika disinggung mengenai nilai IPK yang hampir menyentuh angka empat, Fattiyah hanya mengatakan tak pernah ada target untuk jumlah IPK tertentu.

Selama ini ia hanya terus fokus untuk belajar dan segera menyelesaikan tesisnya.

Berkat ketekunan tersebut ia berhasil meraih predikat sebagai salah satu mahasiswa yang lulus dari Pascasarjana dengan predikat terbaik.

Selama kuliah, ia juga tak menemui banyak hambatan yang berarti.

Baca juga: UGM Gandeng Korsel Kenalkan Mesin Pertanian Modern ke Petani Madiun

Baginya, kendala terbesar adalah rasa malas yang kadang ia alami di tengah-tengah menjalani kuliah.

Fattiyah mengaku sedari awal memang bercita-cita untuk menempuh pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi.

Dengan prestasi yang ia capai hari ini, tak membuatnya merasa cukup dan berhenti belajar.

Selepas lulus dari Pascasarjana UGM, ia berencana kembali menekuni pekerjaannya sebagai PNS di lingkungan Kementerian Pertanian.

Walaupun begitu, ia juga terus berharap agar mendapat kesempatan lagi untuk dapat menempuh pendidikan ke jenjang selanjutnya. (Thovan)

Baca juga: 38 Mahasiswa Asing Belajar Pertanian di UGM