Farmasi UGM Salurkan Bantuan Hand Sanitizer Buatan Sendiri untuk Faskes DIY

386
Hand sanitizer yang langka di pasaran membuat Fakultas Farmasi UGM melakukan program pengadaan hand sanitizer untuk fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Farmasi UGM
Hand sanitizer yang langka di pasaran membuat Fakultas Farmasi UGM melakukan program pengadaan hand sanitizer untuk fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Farmasi UGM

KAGAMA.CO, YOGYAKARTAHand sanitizer yang langka di pasaran membuat Fakultas Farmasi UGM melakukan program pengadaan hand sanitizer untuk fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasalnya, sejak merebaknya Covid-19, produsen alat pembersih tangan ini kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.

Hal ini berdampak pada penanganan pasien di fasilitas kesehatan di DIY.

Kepala Seksi Administrasi, Keuangan, dan Umum, Fakultas Farmasi UGM, Nunu Lutfi, M. Ec. Dev., mengungkapkan ada beberapa instansi kesehatan yang menjadi prioritas distribusi hand sanitizer buatan Farmasi UGM.

Tempat-tempat tersebut, di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito, Rumah Sakit Akademik UGM, dan beberapa puskesmas di wilayah DIY.

Hand sanitizer yang langka di pasaran membuat Fakultas Farmasi UGM melakukan program pengadaan hand sanitizer untuk fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Farmasi UGM
Hand sanitizer yang langka di pasaran membuat Fakultas Farmasi UGM melakukan program pengadaan hand sanitizer untuk fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Farmasi UGM

Baca juga: Budi Setiyono Ungkap Kisah Lucu di Balik Mobil Patroli Satuan Resimen Mahasiswa UGM

Selain tempat-tempat tersebut, beberapa dari hand sanitizer tersebut diserahkan kepada Dinas Kesehatan provinsi DIY.

Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt., menuturkan bahwa program ini memang tak akan mencukupi semua kebutuhan di lapangan.

Namun, pihaknya akan tetap berkontribusi dalam proses penanganan Covid-19, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Sebenarnya, pembuatan hand sanitizer ini tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya saja seringkali kita terkendala di pasokan sumber bahan,” tutur Prof. Agung.

Hand sanitizer tersebut bakal dibuat setiap hari (hari senin hingga jumat) dengan melibatkan relawan dari Fakultas Farmasi UGM termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Baca juga: Catatan Kritis Guru Besar UGM tentang Koordinasi Pemerintahan Terkait Covid-19