Familirization Trip 2017 di Desa Wisata Tlatar Kandangan

713

Setelah diarak keliling dusun, kedua gunungan itu diperebutkan oleh warga. Uniknya, warga percaya kalau tumpengan itu membawa berkah. Ada juga air suci di dalam dua gentong terbuat dari tanah liat yang konon bila diminum akan tampak lebih muda.

Hal menarik lainnya adalah pembacaan doa dalam tradisi Muslim dan Kristiani. Sekadar diketahui, penduduk beragama Islam sekitar 70 persen. Akulturasi  religi dan budaya menjadikan kehidupan warga yang 90 persen petani salak ini menjadi begitu harmonis dan dinamis.

Berjuta potensi, seperti potensi masyarakat dan alam, membuat dusun Tlatar Kandangan amat layak disebut desa wisata. Potensi masyarakat berupa hasil pertanian salak, peternakan kambing Ettawa, edukasi seni dan budaya, dan sebagainya. Potensi alam berupa taman seribu sumber, sekolah alam, wisata alam, riset alam, bumi perkemahan, kolam pemancingan, mini zoo,  outbond, psikoedukasi, dan lain-lain.

Peserta festival mengenakan kostum adat [Foto Dito Anurogo/KAGAMA]
Peserta festival mengenakan kostum adat [Foto Dito Anurogo/KAGAMA]
Masih ada berbagai potensi tersembunyi yang belum dimaksimalkan sebagai eduekonowisata [wisata berbasis pendidikan dan ekonomi untuk pemberdayaan warga], seperti wisata religi atau wisata ruhani, wisata kuliner [timus, growol, gethuk, klepon, sambel Megono, sayur trancam, sayur ‘’dong jendral’’ yang terbuat dari daun ketela pohon, tumpeng Megono, ingkung ayam, peyek, tempe, tahu, susu kambing Ettawa baik dalam bentuk cair maupun serbuk, berbagai produk olahan salak berupa brownies, criping, dodol, wajik, manisan, sirup, kue, kopi salak dari biji kenthos, dan sejenisnya], pengenalan ekobudaya [ekologi berbasis kearifan lokal], homestay, writing and photography camp, hunting foto, mencari jejak, tamasya bahasa, dolanan tradisional, susur sungai, dan semacamnya.

Desa yang terletak 4-6 kilomater dari puncak gunung Merapi ini memang menawarkan kenyamanan dan keasrian alam yang jarang dijumpai oleh penduduk yang tinggal di kota metropolitan. Keramahan warganya membuat ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta pernah melakukan malam keakraban dan kunjungan di desa itu. Salah satu organisasi kemahasiswaan yang sukses menyelenggarakan program andalan, berupa Familirization Trip ke Desa Wisata Tlatar Kandangan adalah PDM [Pengembangan Desa Mitra] Badan Eksekutif Mahasiswa KM UGM. Program ini diikuti oleh 88 mahasiswa lintasuniversitas di Yogyakarta dan didukung oleh sekitar 20 orang panitia dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada.

Pemandangan alam eksotis yang didominasi gunung Merapi dan perkebunan salak, membuat desa yang telah diresmikan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Jumat (28/7/2017) ini sebagai salah satu destinasi wisata favorit keluarga Anda. Seusai puas berwisata, sempatkanlah untuk membeli jajanan khas berupa manisan salak, sirup salak, kerupuk salak, atau permen caramel. Mau mencoba? Dijamin Anda sekeluarga pasti ketagihan berwisata lagi! [dr. Dito Anurogo]