Baca juga: Kiat Menumbuhkan Minat Baca bagi Mahasiswa
Para ayah sibuk dengan dunia luar. Oleh sebab itu, ada jarak yang tercipta antara ayah dan anak.
Mereka juga meyakini minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan bisa menyebabkan stres pada anak.
Padahal, ayah adalah sosok teladan bagi anaknya, terlebih anak lak-laki.
Beberapa pakar mengklaim, rasa percaya diri yang kurang dan keterampilan minim, melatarbelakangi seorang laki-laki kurang berhasil bertransformasi menjadi seorang ayah.
Dalam dunia psikologi hal itu disebut dengan efikasi (kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan) diri.
Baca juga: Koko Fokus Kembangkan Nilai-nilai Internal UKM Karate Kala Hitam
Selain itu, seorang laki-laki dinilai cenderung akan menjadi sosok yang kurang empatik pada kemudian hari, jika masa lalunya tidak mendapatkan pengasuhan yang baik dari sang ayah.
Afifa dan Budi pun lantas menduga, efikasi diri yang kurang menjadi seorang ayah disebabkan karena figur bapak tidak terlalu menonjol sewaktu laki-laki masih anak-anak.
Mereka pun membuat sebuah pengujian terhadap 80 pria yang memiliki anak pertama dengan usia sekolah dasar.
Pria yang menjadi subjek penelitian berumur sekitar 30-50 tahun dengan didominasi anggota TNI-AU, yakni 48,75 persen.
Sebagian besar subjek penelitian memiliki pendidikan terakhir SMA.
Baca juga: Sumbangsih KAGAMA Wujudkan Reformasi 1998
