Erwan Sugiatno Meninggal Dunia, Dekan Kesebelas FKG UGM Ini Tinggalkan 3 Catatan Penting

4015

Baca juga: 30 Tahun Terjun di Dunia Pariwisata, Agus Rochiyardi Mengaku Mendapat Pelajaran Penting dari UGM

Cuci tangan yang dulu dianggap sebagian orang sepele, kini menjadi penting setelah wabah Covid-19 menginfeksi Indonesia.

“Enam langkah cuci tangan ini telah banyak disosialisasikan kepada masyarakat, baik melalui poster informatif, iklan televisi, atau praktik langsung di sekolah-sekolah,” kata Erwan.

“Namun, dalam lomba ini, sosialisasi cuci tangan dibuat lebih menarik, yakni lewat koreografi tarian dengan iringan lagu-lagu popular,” jelasnya.

Ketiga, dalam Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2013, Erwan mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dia pun berpesan agar masyarakat sadar dengan upaya preventif. Oleh karena itu, Erwan memandang, edukasi orang tua mengenai pentingnya merawat gigi anak begitu krusial.

Baca juga: Penjelasan Pakar Iklim UGM soal Udara Jogja yang Terasa Dingin dalam Beberapa Hari Terakhir

Pesan yang sama kembali dituturkan jebolan S3 Universiti Sains Malaysia ini pada BKGN 2015.

Erwan menilai, program preventif dan promotif terkait menjaga kesehatan gigi dan mulut perlu digalakkan secara berkesinambungan.

Hal ini ditekankan Erwan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki prevalensi permasalahan gigi mencapai 32,1 persen.

Nilai itu lebih tinggi daripada prevalensi nasional yang ada di angka 25,9 persen.

Walau begitu, almarhum melihat bahwa masyarakat DIY memliki kesadaran tinggi terhadap permasalahan gigi dan mulut.

“Meski tingkat permasalahan gigi dan mulut masih tinggi, DIY ternyata memiliki proporsi penduduk terbanyak yang berobat ke dokter gigi. Angka ini lebih tinggi daripada angka nasional yang mencapai 5,4 persen,” ucapnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Dua Perwira Tinggi TNI Alumni Menwa UGM Promosi Jabatan Menjadi Brigadir Jenderal