Era Normal Baru di Mata Guru Besar FK-KMK UGM

926
Guru Besar FK-KMK UGM, Prof. Dr. Hari Kusnanto, memahami era kenormalan baru sebagai imbas dari kecenderungan yang dipercepat oleh Covid-19. Foto: Ist
Guru Besar FK-KMK UGM, Prof. Dr. Hari Kusnanto, memahami era kenormalan baru sebagai imbas dari kecenderungan yang dipercepat oleh Covid-19. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kebijakan normal baru memang belum digulirkan secara resmi oleh Pemerintah Indonesia.

Namun, kabar yang berkembang mengisyaratkan bahwa normal baru tak lama lagi bakal digulirkan.

Kemungkinannya  setelah beberapa provinsi mengakhiri pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Covid-19.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Prof. Dr. Hari Kusnanto, angkat bicara untuk memahami era normal baru.

Menurutnya, normal baru merupakan istilah yang belum lama dipopulerkan Mohamed El-Erian (ekonom Allianz).

Baca juga: Lampaui 572 Universitas, UGM Nomor Satu di Indonesia

Kata Hari, dia menggunakan istilah normal baru untuk menggambarkan dampak ekonomi pascakrisis finansial pada 2008-2009.

Waktu itu, perlambatan ekonomi dan peningkatan pengangguran tidak segera pulih.

“Sebagai contoh, China tidak lagi mampu mencapai PDB (Produk Domestik Bruto) dua digit sebagaimana sebelum krisis,” kata Hari, mengutip Kedaulatan Rakyat, Selasa (28/5/2020).

Dampak yang serupa nyatanya terjadi juga ketika Covid-19 menjadi bencana non alam bagi seluruh dunia.

Hari mengatakan, firma sekuritas JP Morgan memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB global tertahan di angka 0 persen.

Baca juga: Suka Jeprat-jepret? Ayo Ikuti Kompetisi Foto KAGAMA 2020 dan Rebut Total Hadiah Rp25 Juta!