Dulu Rugi Bikin Konser Musik, Lulusan Magister Manajemen Ini Sekarang Mau Bikin Disney Land

868

Baca juga: Berdayakan Warga Terdampak Covid-19, KKN UGM Daring Kembangkan Agro-Edu-Wisata di Bantul

“Barang langsung dikirim ke konsumen. Jadi ketika itu, saya jadi pedagang. Tidak pernah melihat barang jadi yang akan dikirim ke konsumen. Ini membuat hati saya tidak enak,” sambungnya.

Dari situ Dayat juga memperoleh kritikan dari konsumen karena produknya terkesan sangat anak-anak.

Sementara konsumennya menyasar segmen remaja dan dewasa.

Dayat pun mau tidak mau harus memutar otak untuk bisa menggaet konsumen.

Terobosan akhirnya muncul setelah dia berkuliah di Magister Manajemen UGM pada 2016.

Baca juga: Saran Nawa Murtiyanto bagi Para Pendaki Gunung di Masa Pandemi

“Saya mendapat materi bahwa dalam memenangi kompetisi ada tiga cara yang bisa dilakukan menurut Michael Porter. Yaitu low cost, diferensiasi, dan fokus,” kata Dayat, melansir laman SWA.

Berbekal prinsip itu, Dayat dan Mira memunculkan produk dengan brand apparel Carousel pada 2017.

Carousel mengusung lima karakter binatang: Popo (panda), Choco (beruang), Pigko (babi), Chilo (kucing), dan Odin (dinosaurus).

Kelima karakter itu menghiasi produk kaos, jaket, kemeja, topi. Ada juga celana, jam tangan, sepatu, sandal, bahkan action figure untuk kelima karakternya.

Produk tersebut kini dipajang Dayat di workshopnya, kawasan Mrican, Depok, Sleman.

Baca juga: Peringati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Bupati Willem Wandik: Negara Sudah Hadir di Kabupaten Puncak