Dubes Yuli Mumpuni Widarso Apresiasi Karya Penulis Senior Spanyol

560

MADRID, KAGAMA – Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso mengapresiasi buku Java, Amada y Odiada karya penulis senior berkebangsaan Spanyol, Alicia García Olbes.  Yuli Mumpuni Widarso juga menulis Kata Pengantar untuk buku tersebut.

“Atas nama seluruh kalangan masyarakat Indonesia di Spanyol, saya menyampaikan penghargaan terhadap karya penulis senior Spanyol yang mengisahkan kehidupan manusia pada zaman perjuangan masa lalu. Kiranya dapat dirasakan tetap hidup oleh masyarakat kami,” ucap Yuli Mumpuni Widarso pada sambutan peluncuran buku tersebut, Selasa (16/5/2017) di Gedung Arsip Sejarah Nasional (el Archivo Histórico Nacional) Madrid.

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Angkatan 1975 ini memuji karya Alicia García Olbes berhasil mengingatkan kembali sejarah kedatangan VOC di kepulauan Indonesia hingga tumbuhnya gerakan kemerdekaan Indonesia yang melahirkan para founding fathers, seperti Ir Sukarno, Mohamad Hatta, Sutan Sjahrir. Selain itu, juga tokoh Tan Malaka dan Muso. Sehingga, terjadilah perang kemerdekaan Indonesia hingga beberapa di antara para tokoh itu dievakuasi ke Belanda pada 1946.

Menurut Yuli Mumpuni, penerbitan buku tersebut  merupakan sumbangan bermakna bagi seluruh kalangan untuk dapat mengetahui keadaan dan cerita pelaku langsung saat bangsa Belanda berada di Indonesia. Selain itu, buku tersebut juga menggambarkan tentang lintas budaya dan sosok perjuangan manusia yang berprofesi guru dalam eranya.

“Dukungan Indonesia merupakan bagian penting dari proses pembuatan buku ini.  Tidak saja memberikan semangat kepada penulis namun juga dorongan kepada para peminat buku ini untuk mengetahui Indonesia umumnya, Pulau Jawa khususnya,” terang Yuli di tengah acara yang juga dihadiri  Duta Besar Belanda, Matthijs van Bonzel, penulis, publisistik, sejarah, peminat buku, kalangan diplomatik dan jurnalis.

Buku "Java, Amada y Odiada" karya Alicia García Olbes mengingatkan kembali sejarah kedatangan VOC di kepulauan Indonesia hingga tumbuhnya gerakan kemerdekaan Indonesia (Foto ISTIMEWA)
Buku “Java, Amada y Odiada” karya Alicia García Olbes mengingatkan kembali sejarah kedatangan VOC di kepulauan Indonesia hingga tumbuhnya gerakan kemerdekaan Indonesia (Foto ISTIMEWA)

Severiano Hernández, Subdirector General de los Archivos Estatales yang memandu acara peluncuran buku tersebut menyatakan, buku itu merupakan karya pertama kali  yang mengisahkan nilai-hilai humanisme di era lampau yang nilai sejarahnya hampir dapat dikatakan mirip pada saat berkuasanya Jenderal Francisco Franco di Spanyol.

Dikatakannya, dari arsip sejarah diketahui tentang Spanyol dan Belanda yang merupakan sesama negara kolonial pada era lampau, telah bersepakat menentukan wilayah-wilayah jajahannya. Oleh karenanya, cerita buku tersebut tentu akan mendapatkan perhatian kalangan Spanyol dan dapat menjadi koleksi  arsip sejarah.

“Buku ini memerlihatkan realitas warna-warni humanisme, pergumulan hidup dan sejarah keindonesiaan, khususnya pulau Jawa. Pulau Jawa, yang dulunya disebut Hindia Belanda, merupakan bagian nusantara Indonesia serta menjadi sejarah bagi kedua bangsa,”urai Severiano.

Tampil sebagai narasumber adalah Francisca Sauquillo, Presidenta Movimiento por la Paz, el Desarme y la Libertad (MPDL) sekaligus penasihat Redaksi Majalah Tiempo, memuji buku tersebut yang merepresentasikan penulisnya telah mengungkapkan secara sempurna mengenai geografi, adat istiadat, bahasa, musik tradisional, flora dan fauna di pulau Jawa.

Menurutnya, buku tersebut bersifat realis dengan para tokoh dan pelakunya mengalami secara langsung dampak peristiwa perang Dunia Kedua di Indonesia. Kisah kehidupan dalam cerita buku tersebut, menurutnya, sangat menarik, aktual, dan komprehensif sehingga dapat terkenang akan kehidupan masyarakat saat era tersebut.

Publik Spanyol antusias membeli dan membaca buku yang mengisahkan kehidupan pelaku langsung di Pulau Jawa (Foto ISTIMEWA)
Publik Spanyol antusias membeli dan membaca buku yang mengisahkan kehidupan pelaku langsung di Pulau Jawa (Foto ISTIMEWA)

Penghargaan juga disampaikan Basilio Rodríguez Cañada, President el Grupo Editorial Sial Pigmalión kepada penulis buku Java. Karena, penulis menyampaikan gambaran alam dan kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman tersebut. Menurutnya, Alicia García yang memiliki karir profesional dalam menulis, mampu membawa pembaca ke dalam alur cerita kehidupan tokohnya  sehingga karyanya merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dapat dikatakan profesional.

Alicia García Olbes adalah penulis senior yang lahir di Spanyol pada 1943 dengan gelar Doktor di bidang kedokteran pada 1996. Alicia juga belajar Cinematografia dan terlibat dalam beberapa produksi film dan pementasan teater.  Pada 1965 memperoleh penghargaan el Premio Mudial de Teatro Universitario di Nancy, Perancis.

Penulis Alicia juga mempublikasikan beberapa tulisan bidang kesehatan pada jurnal atau majalah. Sejak  2002 mendedikasikan dirinya sebagai penulis. Karya-karyanya antara lain El Rompecabezas Inconmensurable (2013), Los Aloes del Bosquecillo (2013) dan Alicia y Sus Cuentos (2014), dan kumpulan puisinya Aire, Agua, Tierra y Fuego (2015).

Peluncuran buku tersebut diselenggarakan oleh Subdirector General de los Archivos Estatales Kementerian Pendidikan, Budaya dan Olahraga Spanyol bekerjasama dengan el Grupo Editorial Sial Pigmalión.

El Grupo Editorial Sial Pigmalión merupakan lembaga yang berdiri pada 1997 di Madrid dan berkecimpung secara intens dalam memproduksi dan mengomunikasi karya budaya termasuk pengorganisasian kegiatan penerbitan karya-karya besar penulis fiksi, puisi, esai, teater, kuliah teater, sastra, dan buku anak-anak. Lembaga tersebut memelihara komitmennya bagi publikasi literatur terbaru, penulis lama, dan teks referensi serta melakukan pekerjaan editing dengan hati-hati dan koleksi desain yang cermat.

Kehadiran kalangan publik Spanyol cukup banyak dan menyatakan antusiasnya untuk membeli dan membaca buku yang mengisahkan kehidupan pelaku langsung di Pulau Jawa. Keinginan publik Spanyol untuk mengetahui tentang Pulau Jawa dan Indonesia di era zaman penjajahan Belanda telah ditunjukkan dengan lakunya penjualan buku tersebut.  Acara peluncuran diakhiri dengan coctail yang menghidangkan suguhan dan makanan Indonesia sebagai dukungan KBRI Madrid kepada penulis yang membantu mempromosikan Indonesia. (rts)