Dubes Wesaka Puja Saksikan Serah Terima Lukisan Sultan Hamid II

773

DEN HAAG – Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja menyaksikan acara serah terima lukisan diri Sultan Hamid II di Aula Nusantara, KBRI Den Haag, Jumat (4/8/2017) pukul 17:00 waktu setempat. Lukisan diri Sultan Hamid II diserahkan oleh Rosemarie Donkersloot,seorang warga Belanda yang lahir di Indonesia kepada kepada satu-satunya putra Sultan Hamid II, Syarif Max Yusuf Alkadrie.

Lukisan diri Sultan Hamid II melewati sejarah panjang hingga sampai kepada satu-satunya   putra Sultan Hamid II, Syarif Max Yusuf Alkadrie yang diserahkan oleh Rosemarie Donkersloot, warga Belanda yang lahir di Indonesia (Foto ISTIMEWA)
Lukisan diri Sultan Hamid II melewati sejarah panjang hingga sampai kepada satu-satunya
putra Sultan Hamid II, Syarif Max Yusuf Alkadrie yang diserahkan oleh Rosemarie Donkersloot, warga Belanda yang lahir di Indonesia (Foto ISTIMEWA)

Donkersloot mewariskan lukisan dimaksud dari ibunya. Ibu Donkersloot merupakan teman studi Sultan Hamid II dan mendapatkan lukisan tersebut dari pelukis Peter Odijk dari Delf, yang melukis Sultan Hamid II sewaktu melakukan studinya di Royal Military School di Breda, Belanda. Ia sudah menyimpan lukisan diri Sultan Hamid II itu sejak tahun 1900.

Sultan Hamid II adalah Sultan Pontianak VIII yang memerintah Kalimantan Barat pada 1946 hingga 1950. Saat menghadiri Konferensi Meja Bundar pada 1949, Sultan Hamid membawa isteri dan anaknya, Max Alkadrie ke Belanda. Setelah itu, isteri dan Max Alkadrie menetap di Belanda dan menjadi warga negara Belanda. Banyak generasi muda sekarang yang tidak mengetahui bahwa Sultan Hamid II merupakan salah satu perancang lambang negara, Garuda Pancasila.

Dubes Wesaka Puja (paling kiri) menjadi saksi proses penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II dari Rosemarie kepada Syarif Alkadrie (Foto ISTIMEWA)
Dubes Wesaka Puja (paling kiri) menjadi saksi proses penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II dari Rosemarie kepada Syarif Alkadrie (Foto ISTIMEWA)

Pada kata sambutannya saat menerima lukisan Sultan Hamid II, Max Alkadrie menggambarkan betapa ayahnya adalah orang yang sangat mencintai Indonesia. Max juga menyampaikan akan memberikan tempat yang terhormat bagi lukisan diri Sultan Hamid II yang tidak hanya dinikmati oleh keluarga Sultan Hamid II saja namun juga khalayak umum, khususnya seluruh warga negara Indonesia.

Acara penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II bersama Dubes Wesaka Puja disaksikan sejumlah tamu undangan (Foto ISTIMEWA)
Acara penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II bersama Dubes Wesaka Puja disaksikan sejumlah tamu undangan (Foto ISTIMEWA)

Selain penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II, pada acara serah terima itu, Rosmarie Donkersloot juga menghadiahkan sebuah lukisan Pemandangan Tangkuban Perahu yang bergaya mooi Indie kepada Duta Besar Wesaka Puja. Lukisan yang berumur 120 tahun itu merupakan kenangan ibunda Donkersloot akan kampung halaman di Bandung, tempat ia pernah tinggal dan menetap.

Dalam acara serah terima, Duta Besar Puja dalam sambutannya mengucapkan terima kasih untuk penghibahan lukisan Sultan Hamid II kepada ahli warisnya dan lukisan Pemandangan Tangkuban Perahu kepada KBRI Den Haag. Duta Besar Puja menilai gestur baik dari Donkersloot sebagai upaya yang positif dalam meningkatkan people to people contact antara komunitas Indonesia dan Belanda, serta Diaspora Indonesia di Belanda.

Sejumlah tamu undangan, terdiri  keluarga besar Sultan Hamid II, keluarga besar Rosemarie Donkersloot, media lokal dan nasional, pelajar-mahasiswa Indonesia di Belanda, dan undangan lainnya menyaksikan penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II (Foto ISTIMEWA)
Sejumlah tamu undangan, terdiri keluarga besar Sultan Hamid II, keluarga besar Rosemarie Donkersloot, media lokal dan nasional, pelajar-mahasiswa Indonesia di Belanda, dan undangan lainnya menyaksikan penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II (Foto ISTIMEWA)

Acara serah terima lukisan itu dihadiri sekitar 75 tamu undangan, terdiri dari keluarga besar Sultan Hamid II, keluarga besar Rosemarie Donkersloot, media lokal dan media nasional, PPI Belanda serta tamu undangan. Sebagai penutup acara, dihidangkan makan malam sajian khas Indonesia untuk para tamu beramah tamah dan bersilahturahmi. [rts]