Dubes Wahid Temui Orang Banyumas di Rusia yang Belum Pernah Pulang ke Indonesia

840

Baca juga: Mandiri Pangan dengan Beternak Ikan ala Pakar Perikanan UGM

“Yang tinggal di Uni Soviet diperkirakan antara 15-20 orang saja. Saat ini hanya ada sekitar 4 orang yang masih hidup,” ucap Dubes Wahid.

“Yang paling aktif satu orang, Profesor Sudaryanto, yang memang datang belakangan, tahun 1964.

“Beliau seorang profesor ekonomi dan mengajar di Universitas Koperasi di Moskow, aktif di gerakan diaspora,” beber diplomat kelahiran 18 Agustus 1959 itu.

Baca juga: Strategi Agar Koperasi Mampu Bersaing dan Berkelas Dunia

Keadaan pun berubah sejak reformasi. Mereka mulai berani berkunjung ke Indonesia.

Hanya, Lubarto belum pernah terbang ke tanah air hingga saat ini.

Meski begitu, pria 50 tahun tersebut masih sering berkontak dengan saudara-saudaranya di Banyumas, dengan memanfaatkan google translate.

“Maklum Lubarto tidak bisa berbahasa Indonesia, dan Bahasa Inggrisnya pun terbatas. Selama ini dia mendengar tentang Indonesia dari bapaknya,” ujar Dubes Wahid. (Ts/-Th)

Baca juga: Dubes RI untuk Tiongkok: Indonesia Harus Terapkan Strategi Komunikasi dan Promosi Wisata yang Berbeda Saat Normal Baru