Dubes RI untuk Tiongkok: Indonesia Harus Terapkan Strategi Komunikasi dan Promosi Wisata yang Berbeda Saat Normal Baru

350
Dubes Djauhari Oratmangun membabar pandangannya terkait dunia pariwisata Indonesia di era normal baru. Foto: Asia Times
Dubes Djauhari Oratmangun membabar pandangannya terkait dunia pariwisata Indonesia di era normal baru. Foto: Asia Times

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pariwisata di Tiongkok sudah menggeliat lagi pasca pandemi Covid-19, terutama pariwisata domestik, baik di Beijing maupun daerah lainnya.

Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangaun mengungkapkan, hubungan pariwisata Indonesia dengan wisatawan Tiongkok cukup menggembirakan.

“Sudah banyak wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia tahun lalu. Tetapi, begitu ada Covid-19, di kuartal 1 jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia sangat minim,” ujar pria asal Beo, Sulawesi Utara ini.

Hal tersebut Djauhari sampaikan dalam acara webinar series bertajuk The New Normal on Tourism Industry: Acceleration and Recovery, yang digelar pada Jum’at (17/7/2020) oleh KAFEGAMA.

Dia mencermati, hastag #visitbali di salah satu platform media sosial milik Tiongkok, Weibo, memberikan dorongan masyarakat untuk berwisata ke Bali.

Baca juga: Ketua KAFEGAMA Ungkap 5 Langkah Penting Atasi Dampak Covid-19 di Dunia Usaha dan Perbankan

Djauhari kemudian memanfaatkan hastag ini untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

Sampai pada tanggal 4 Juli 2020 lalu, sebanyak 1 juta partisipan antusias ingin mengunjungi Bali setelah Covid-19.

“Untuk itu kami promosikan Bali sebagai pintu masuk bagi para wisatawan asing, khususnya wisatawan dari Jepang ke Indonesia,” jelas pria kelahiran 1957 itu.

Selian #visitbali, ada pula hastag yang menggema di jagat media sosial Weibo, yaitu #workinfromindonesia.

Ada juga hastag #visitindonesia sempat menjadi trending topik di media sosial Tiongkok.

Baca juga: Kunci Agar Indonesia Terhindar dari Resesi Ekonomi Menurut Ekonom UGM