Baca juga: Delia Murwihartini, Jadi Owner Tas Dowa Usai Temani Masa-masa Terakhir Sang Ibunda
Menurut Arief, colt diesel kala itu menjadi primadona mahasiswa UGM.
Kala itu, tarif colt diesel memang cukup ramah di kantong mahasiswa dan memiliki rute di sekitar kampus dan fakultas.
“Kampus….Kampus….Kampus,” teriakan khas si kernet colt itu jadi nostalgia bagi yang pernah merasakan berdesakan di dalamnya,” tulis Arief dalam buku yang sama.
Sama halnya dengan Arief, kenangan soal kendaraan beroda empat tersebut dibagi Agus Sartono kala ditemui Kagama di kediamannya, daerah Jalan Kaliurang.
Baca juga: 70 Tahun Jalin Hubungan Diplomatik, Rusia Punya Peran Besar buat Indonesia
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK ini mengingat masa-masa berkuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM tahun 1982.
Colt kampus merupakan salah satu kendaraan yang kerap ditumpanginya kala berangkat ke Yogyakarta dari rumahnya di Desa Jeruken, Kabupaten Purworejo.
Bergelantungan di colt pun harus dilakoni Agus demi sampai ke Kampus UGM di Bulaksumur, sebab penumpangnya selalu padat.
“Kami bergelantungan. Misalnya Ketika Saya dari Purworejo kemudian turun di Pojok Beteng Wetan, kemudian dilanjut colt kampus hingga bioskop Rahayu,” tutur Agus. (Ezra/ ed. Taufiq)
Baca juga: Sumbangsih KAGAMA NTB Sejak 1976, dari Kegiatan Sosial hingga Membangun Pendidikan
