Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc., Dokter Tanaman yang Tak Mau Membunuh Hama

1779

Baca juga: Bung Hatta dan UGM

“Saya tidak mau mereka dininabobokan, tetapi mereka harus mampu mandiri dalam mengelolanya,” tandas Witjak.

Menurut Witjak, pemahaman tentang hama tumbuhan di masyarakat masih banyak yang salah.

Titik poin dari hama sendiri menurutnya adalah tentang populasi hewan itu sendiri.

Bagaimana mengatur populasi hewan (hama) supaya tidak terlalu banyak yang menimbulkan kehancuran atau kerugian.

Tetapi juga tidak boleh dibersihkan atau dimusnahkan, karena akan merusak ekosistem yang ada.

Baca juga: Raih Doktor, Tahir Ingin Dirikan Leadership Public Policy School di UGM

“Oleh karena itu, kami mengelola hama dengan mempelajari ekosistem tanaman, bukan membasmi hama,” tambahnya.

Mempelajari senyawa-senyawa untuk menarik serangga dan hama juga digeluti Witjak.

Dalam penelitian limbah yang pernah ia kerjakan, Witjak menemukan kandungan protein dari limbah ciu (minuman beralkohol) untuk menarik hama.

Menurut witjak, salah satu hama yang sangat sulit bagi peternak buah adalah lalat buah.

Kandungan protein limbah ini mampu menarik serta menangkap lalat-lalat tersebut.

Baca juga: Natasha Jadi Lulusan Terbaik Berkat Coretan di Dinding Kamarnya