Dosen UGM Kembangkan Pengolahan Minyak Nilam Ramah Lingkungan

323

Ia kemudian menjelaskan konsep Education for Sustainable Development (ESD) yang dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan Rektor United Nations (UN) University, dan sering diadopsi untuk mendidik para aktivis green chemistry di kampus Kimia UGM. Ilmu tersebutlah yang ia implementasikan ke UMKM Minyak Nilam di Kulonprogo.

Proses green yang diedukasikan, lanjut Karna, yaitu distilasi menggunakan distiller hemat energi yang dapat menghemat waktu hingga 33,3% dan biaya bahan bakar 35,5%. Selain itu, distiller ini juga dilengkapi perangkat pemurnian minyak nilam menggunakan adsorben bentonit-CaO.

“Pendidikan berkelanjutan tentang green chemistry di kalangan para aktivis akan berdaya guna jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah ESD. Kaidah tersebut yaitu pengembangan kapasitas akademik dan kepemimpinan, pendidikan untuk menghormati hak-hak orang lain dan alam, serta pelatihan untuk mengambil keputusan secara bertanggung jawab” tuturnya.

Prof. Karna Wijaya dibantu oleh dua dosen lain yaitu Nasih Widya Yowono, dosen Ilmu Tanah dan Mokhammad Fajar Pradipta, dosen Kimia. Selain itu, juga dibantu oleh dua mahasiswinya yaitu Farida dan Widi Kurniawati. Empat lembaga yang juga terlibat program ini yaitu Lab. Kimia Fisika FMIPA UGM, UMKM Surya Wulan, CV Fruitanol Energy, dan Pemerintah Desa Gerbosari.