Dosen IAIN Bengkulu Alumnus UGM: Tenaga Pendidik Harus Lebih Kreatif dalam Pembelajaran Daring

751
Dosen IAIN Bengkulu alumnus UGM, Reko Serasi, berbagi pengalaman tentang pembelajaran secara daring. Foto: Ist
Dosen IAIN Bengkulu alumnus UGM, Reko Serasi, berbagi pengalaman tentang pembelajaran secara daring. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BENGKULU – Infeksi virus SARS-Cov-2 yang mewabah tidak hanya mendatangkan penyakit Covid-19.

Ada banyak perubahan yang ditimbulkan di berbagai sektor kehidupan akibat pandemi ini. Salah satunya adalah dunia pendidikan yang bertransformasi begitu cepat.

Guru-guru dan dosen yang dulu nyaman dengan kegiatan belajar mengajar secara langsung, kini dituntut untuk beralih secara daring.

Tak bisa dimungkiri, peralihan cara yang datang secara tiba-tiba ini menimbulkan banyak tantangan dan kendala.

Demikian yang dirasakan oleh dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, Reko Serasi, M.A.

Baca juga: Cerita Alumnus Filsafat UGM Gagas Platform Digital untuk Bangkitkan UMKM di Panggungharjo

Reko membagikan kisahnya dalam Talkshow Peringatan Ulang Tahun ke-53 ASEAN yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan 68 Pusat Studi ASEAN di seluruh Indonesia.

Walau begitu, Reko menilai, apa yang dia rasakan juga dialami oleh tenaga pendidik, pelajar, mahasiswa, dan orang tua di seluruh ASEAN.

“Saat saya mengikuti academic round table di Solo beberapa waktu lalu, Malaysia dan Singapura pun mengaku mengalami kendala pembelajaran online,” kata Reko, dalam talkshow yang disiarkan RRI Pro 2 Bengkulu.

“Kondisinya sama dengan yang dihadapi di sini. Masyarakatnya kaget, belum bisa menyesuaikan diri, serta ada kendala sistem dan fasilitas yang dimiliki peserta didik,” jelasnya.

Alumnus Magister Pengkajian Amerika UGM angkatan 2010 ini pun mengaku mendapatkan cerita –cerita unik pada awal melakukan pembelajaran daring.

Baca juga: Isu Identitas Pengaruhi Kecakapan Negara Atasi Pandemi