Dokter Gigi Peraih IPK 4,00 Ini Tidak Ingin Kaya dari Profesinya

2898

Baca juga: Sembilan Kontrak Senilai Rp60,8 Miliar Diteken Perusahaan Belanda dan Indonesia pada Trade Expo Indonesia 2019

Sejak awal dirinya tidak terlalu berambisi terhadap kariernya.

“Sekolahnya memang rumit, tetapi kalau sudah praktik ini tidak begitu susah dijalani. Pasien-pasien bisa kita jadwal untuk kontrol. Saya perlu berhati-hati memilih bidang pekerjaan, karena suami juga seorang dokter,” ungkapnya.

Ketika ditanya soal arah kariernya ke depan, Lydia lebih memilih untuk menjadi seorang dokter gigi yang fokus pada pelayanan, ketimbang akademisi.

“Saya lebih puas ketika melayani. Senang punya banyak pasien. Bersentuhan langsung dengan masyarakat dan bisa langsung mengaplikasikan ilmu. Jadi lebih terasa dokternya,” ujar Lydia.

Menurutnya, pencapaian seorang dokter adalah ketika dia bisa bermanfaat untuk orang lain.

Baca juga: Kaum Milenial Banyak Gunakan Bahasa Humor Saat Demo

Wisudawan yang menyelesaikan studinya selama 2 tahun 11 bulan itu di masa depannya ingin membuka praktik sendiri, terutama di masa pensiun.

Untuk saat ini, dia ingin fokus dengan pekerjaannya di swasta.

Lagi pula, membuka praktik sendiri, kata Lydia, akan membatasi lingkup pergaulannya.

Seringnya, dokter gigi ketika buka praktik hanya fokus pada target-target kliniknya sendiri.

Lydia lebih suka dengan pekerjaan yang menuntutnya bersosialisasi dengan banyak orang.

Baca juga: Peneliti PolGov UGM Soroti Substansi Penyempurnaan UU Pilkada

Dia juga menegaskan, bilamana dirinya membuka praktik sendiri, Lydia tidak ingin berorientasi pada bisnis.

“Banyak sekali di Jogja, dokter gigi sampai buka praktik di mana-mana. Padahal profesi dokter itu bukan profesi bisnis. Lebih baik Saya membuka bisnis di bidang lain. Dokter ingin kaya, tetapi jangan kaya dari profesinya,” ujar Lydia.

Selama menjalani hidup, Lydia percaya bahwa setiap perbuatan baik akan selalu ada balasan.

Entah dengan berbagai cara dan dalam situasi yang tak terduga.

“Saya sudah membuktikan waktu Saya kehilangan laptop. Banyak dokumen penting di situ. Beruntungnya, teman-teman banyak yang menyimpan dokumen-dokumen Saya, karena Saya pernah copy-kan dokumen tersebut untuk mereka. Jadi, membantu itu nggak ada ruginya,” tandas Lydia.

Setelah kelulusan ini, Lydia ingin melanjutkan pekerjaannya sebagai dokter gigi di RSGM Prof. Soedomo dan salah satu klinik dokter gigi di Yogyakarta. (Kinanthi)

Baca juga: Dubes Rusia Wahid Supriyadi Serahkan Piagam The Best Pavillion untuk Pemda DIY