Diskusi Buku Transnasionalisme: Peran Aktor Non Negara Dalam Hubungan Internasional, Tak Hanya Kaji Isu Global

1824
Diskusi Buku Transnasionalisme: Peran Aktor Non Negara Dalam Hubungan Internasional.(Foto: Kinanthi)
Diskusi Buku Transnasionalisme: Peran Aktor Non Negara Dalam Hubungan Internasional.(Foto: Kinanthi)

KAGAMA, BULAKSUMUR – Buku Transnasionalisme: Peran Aktor Non Negara Dalam Hubungan Internasional memiliki isi yang menarik. Sebab, penulis banyak membahas isu-isu yang sebelumnya dianggap bukan menjadi kajian Ilmu Hubungan Internasional (HI).

Hal tersebut dibahas dalam Diskusi Buku yang diselenggarakan oleh Institute of International Studies (IIS) UGM (04/04/2019) di Ruang BA 209, Fisipol UGM. Acara ini menghadirkan Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional UI Dr. Ani W. Soetjipto sebagai penulis buku, dan Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A, sebagai pembahas.

“Kita mempelajari kajian transnasionalisme melalui banyak lensa dari berbagai disiplin ilmu,” ungkap Ani yang dalam bukunya membahas soal gender, politik identitas, lingkungan hidup, dan masih banyak lagi.

Menurut pengalaman Ani sebagai dosen, mata kuliah transnasionalisme di UI berbeda dengan mata kuliah lain. Sebab, banyak diikuti mahasiswa dari berbagai macam jurusan dan fakultas. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai kajian transnasionalisme bisa dikembangkan dari multidisiplin ilmu.

Bersama dengan beberapa mahasiswa pascasarjana Ilmu HI, Ani menguraikan isi bukunya ke dalam dua kategori, yaitu studi kasus di Indonesia dan perspektif komparasi. Studi kasus berisi kumpulan tesis diantaranya Self Determination Timor Timur, Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa, dan  1965’s Internal People’s Tribunal.

Sedangkan pada perspektif komparasi terdiri dari Advokasi Untuk Perlindungan Hewan, Green Peace Detox Campaign On Fashion, dan Perjuangan Kaum Tani.

“Kalau di HI kita selalu bicara soal agen dan struktur. Dulu HI selalu identik dengan aktor negara, aktor ekonomi. Kali ini kita ngomongin aktor non negara. Kedua, bagaimana struktur internasional sekarang, ralasi agen dan struktur. Kemudian peran aktor non negara dalam agen dan struktur tersebut. Menurut saya yang paling berperan ya kegiatan advokasi isu yang menjadi kepedulian mereka,” jelas Ani.

Aktor non negara yang dimaksud adalah grup advokasi, bisa meliputi NGO, akademisi, media, aktivis, daan diaspora.