Dirjen Wikan Sakarinto Mengapresiasi Kerja Sama Jawa Tengah dengan Kawasan Industri Kendal

744
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, menyambut baik kerja sama link and match pendidikan vokasi antara Pemprov Jawa Tengah dan PT Kawasan Industri Kendal. Foto: Ist
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, menyambut baik kerja sama link and match pendidikan vokasi antara Pemprov Jawa Tengah dan PT Kawasan Industri Kendal. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menandatangani nota kesepakatan dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (8/9/2020).

Kerja sama yang disepakati kedua belah pihak adalah link and match kompetensi vokasi SMK (Sekolah Menengah Vokasi) dengan perusahaan-perusahaan di KIK.

Ganjar menyederhanakan istilah kerja sama ini dengan sistem ijon. Yakni merekrut calon tenaga kerja dari siswa yang belum lulus.

Namun, selama mengenyam pendidikan, siswa mesti menerima pembelajaran industri dan perusahaan.

Sehingga, siswa diharapkan punya kompetensi tertentu yang sesuai dengan kebutuhan industri di KIK.

Direktur Eksekutif Kawasan Industri Kendal yang merupakan alumnus UGM, Didik Purbadi, menyambut baik dukungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengenai link and match kompetensi vokasi. Foto: Ist
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menandatangani nota kesepakatan dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (8/9/2020). Foto: Ist

Baca juga: Ganjar Pranowo Dukung SDM Siap Kerja di Kawasan Industri Kendal

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, mengapresiasi langkah Ganjar yang mendukung percepatan kebijakan link and match dunia pendidikan, dunia industri, dan dunia kerja (IDUKA).

Sebab, kebijakan ini juga digalakkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI.

“Sistem ‘ijon’ yang didorong agar terwujud di KIK sangat selaras dengan beberapa strategi dasar Link and Match, yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA,” kata Wikan saat dihubungi Kagama.

“Yaitu (1) sinkronisasi kurikulum, (2) menghadirkan guru/dosen tamu dari kalangan expert/industri minimql 50 jam/prodi/semester, (3) program magang/prakerin minimal 1 semester di IDUKA.”

“Serta (4) uji kompetensi/sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi,” jelas alumnus Diploma Teknik Mesin UGM ini.

Baca juga: Kenangan Ganjar Pranowo bersama Jakob Oetama