Dirjen KSDAE Alumnus UGM Sebut Cara Selamatkan Keragaman Hayati Pasca The New Normal

1065

Baca juga: Kesan Atase Pertahanan Australia Jebolan UGM Merasakan Suasana Ramadan di Indonesia

Jenis-jenis baru anggrek tersebut kemudian dikelola oleh Taman Nasional Gunung Merapi yang berdiri sejak 2004.

Bagi Wiratno, ada 5 kunci untuk bisa mempertahankan keragaman hayati. Lima kunci itu yakni kepemimpinan, konsistensi, kepeloporan, keberpihakan, dan kepedulian.

“Keindahan ini harus kita syukuri dan kita wariskan. Sumber daya alam adalah titipan untuk generasi mendatang,” tutur pria yang hobi melukis ini.

Di sisi lain, Wiratno melihat wabah Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat kunjungan wisata ke kawasan konservasi menjadi nihil.

Sementara itu, dia menjumpai beberapa kasus binatang keluar dari habitatnya lalu menyerang manusia.

Baca juga: Kepala BAPETAN Ini Gandrung dengan Teknologi Sejak Masih Remaja

Dia berpendapat, bahwa hal tersebut merupakan ulah manusia yang menghilangkan habitat si hewan.

Menurut Wiratno, jika kelak diterapkan The New Normal (kenormalan baru), harus ada sebuah solusi di tingkat lokal. Sebuah solusi aksi kolektif tanpa memandang perbedaan dan latar belakang.

“Manusia bukan penguasa bumi. Karena itu, kita harus punya sopan santun,” tutur Wiratno.

“Hal yang kita lakukan secara kolektif di tingkat lokal akan membangun kesadaran kritis. Itu adalah basis roh nusantara kita,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: KAGAMAHUT Jatim Salurkan Bantuan Dana dan Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19