Direktur PMPU BPOM RI Alumnus UGM Ungkap Kunci Menjaga Keamanan Pangan bagi Penjual Makanan Siap Saji

349

Baca juga: Warganya Dipercaya sebagai Wawalkot, Kagama Kaltim Siap Wujudkan Akselerasi Pembangunan di Samarinda

“Kerugian akibat foodborne disease ini pada tahun 2010 sebanyak 150 juta kasus, 175.000 kematian, dan 12 juta DALYs.”

“Ada pun kerugian ekonomi di negera dengan ekonomi menengah ke bawah menurut World Bank yaitu sebesar 63,1 Miliar USD pada 2016,” tutur alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1986 itu.

Penyakit bawaan pangan yang menjadi penyebab kematian terbanyak di antaranya salmonella typhi, norovirus, dan hepatitis A.

Sedangkan 10 agent penyebab tertinggi penyakit bawaan pangan adalah campylobacter sp, shigella sp, ETEC, salmonella enterica, norovirus, EPEC, hepatitis A, entamoeba histolytica, ascaris sp, dan salmonella typhi.

Semua orang perlu menyadari bahaya biologis yang dapat mencemari makanan, karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan penyakit.

Dewi memperkenalkan macam-macam bahaya biologis itu antara lain air tercemar, debu, serangga, hewan pengerat, hewan peliharaan, peralatan kotor, tangan yang kotor, penjaja pangan yang tidak bersih, dan pangan mentah yang tidak dicuci dulu.

Kemudian ada bahaya kimia, yang bisa datang dari pestisida, bahan pembersih, cat, minyak pelumas, logam berat, racun alami, BTP melebihi batas yang diizinkan, bahan berbahaya dilarang untuk pangan, dan cemaran dari bahan kemasan pangan.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek Ala Heni Indarwati

Sedangkan bahaya fisiknya bisa berasal dari potongan kayu, potongan logam, pecahan kaca, potongan bagian tubuh serangga, kerikil atau pasir, plastik, dan rambut.

Benda-benda ini berbahaya bagi makanan, karena dapat melukai atau menutup jalan nafas dan pencernaan apabila tertelan.

“Terdapat lima kunci keamanan pangan bagi pengolah dan penjual makanan siap saji. Pertama, sediakan bahan baku yang aman, olah pangan secara seksama, pajang dan sajikan pangan secara aman, jual pangan secara aman, serta jaga kebersihan.”

“Sederhananya, penjual sebisa mungkin menyimpan makanan secukupnya, jangan sampai tersisa. Lalu pilihlah bahan baku yang segar, dalam keadaan bersih dan tidak rusak.”

“Jika membeli bahan baku berkemasan, mohon cek tanggal kadaluarsanya dan izin edar melalui aplikasi BPOM mobile,” ungkapnya.

Keamanan panga juga dijaga dengan perilaku penjual dalam memproduksi makanan.

Produsen harus mencuci tangan dan menutup luka jika ada, demi mencegah kontaminasi.

Baca juga: Kagama Pemalang Salurkan Bantuan 1.000 Bibit Kelapa kepada Kelompok Tani Desa Purana