Direktur Eksekutif APHI Purwadi Soeprihanto Sampaikan Strategi Penguatan Industri Material Kehutanan di Indonesia

1161

Baca juga: Fakultas Biologi UGM dan PT Sinde Budi Sentosa Kembangkan Kebun Buah Tropis

Padahal, kata Purwadi, kebutuhan industri material di masa mendatang menuntut inovasi produk, yang memenuhi preferensi milenial yaitu, ramah lingkungan, efisien, dan kemudahan mengakses produk.

“Skala ekonomi dan kelayakan usaha tetap harus diutamakan. Rantai aktivitas industri kehutanan mulai dari input hingga output, menuntut kecermatan dalam perencanaan dan pengembangan bisnis modelnya,” ujar alumnus Fakultas Kehutanan angkatan 1988 itu.

Karena itu, Purwadi membabar dua prakondisi yang diperlukan.

Pertama, optimalisasi rantai nilai tambah.

Dalam hal ini perusahaan harus memahami posisi perusahaan dalam setiap rantai nilai produk.

Baca juga: UGM Tiada Henti Mengabdi ke Pelosok Negeri

Caranya dengan memaksimalkan bahan mentah, yang dipastikan lestari dan kompetitif.

Sedangkan prosesnya harus menghasilkan nilai tambah riil.

“Dari sisi output, perdagangan dan pemasaran produk hasil hutan memperoleh benefit maksimal,” ungkapnya.

Kedua, penerapan pengelolaan klaster.

Terdapat tiga hal mendasar yang dicirikan klaster industri yaitu komonalitas (bisnis-bisnis beroperasi saling berkaitan), konsentrasi (pengelompokan bisnis-bisnis), dan konektivitas (terdapat organisasi yang saling tergantung).

Baca juga: Perubahan Iklim dan Perilaku Manusia Sebabkan Akses Air Bersih Makin Sulit

“Pengelolaan klaster dalam pengelolaan sumber daya hutan penting, karena optimalisasi rantai nilai memerlukan kesatuan, interaksi, dan konektivitas,” ujarnya.

Purwadi menilai, pemegang izin seperti HTI dan HPH bersama industri hilir harus melakukan tiga hal itu untuk mewujudkan optimalisasi rantai nilai dalam produksi.

Sebelumnya Dekan FKT UGM, Dr. Budiadi, S. Hut., M.Agr.Sc, memaparkan laporan tahunannya.

Pihaknya memaparkan perkembangan fakultas, dilanjutkan ucapan terima kasih atas berbagai dukungan alumni bagi kemajuan FKT UGM.

“Puncak pencapaian kegiatan pembelajaran dari almamater adalah jika para alumninya bisa berkiprah dan berjuang nyata untuk kepentingan bangsa, dengan mengedepankan integritas dan persatuan, dengan visi pengabdian yang kuat,” pungkas Budi.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Rektor UGM, Ketua Senat Akademik UGM, para dekan di lingkungan UGM, Ketua, Sekretaris, dan anggota Senat FKT, dosen dan staf, sesepuh FKT UGM, KAGAMA Kehutanan, serta mahasiswa. (Kinanthi)

Baca juga: Agar Akademisi UGM Tidak Stres Lalu Bunuh Diri