Direktur BukaPengadaan Alumnus UGM Ungkap Peluang Bisnis Ritel Indonesia di Masa Pandemi

683

Baca juga: Para Peserta Reuni Dar(l)ing Filsafat UGM ‘Cogito Ergo Zoom’ Kenakan Busana Daerah

Kebijakan WfH telah mengubah gaya hidup konsumen dan paradigma online shopping semakin meluas.

Hita mengatakan, bisnis retail harus mau melakukan perubahan jika tidak ingin lebih jatuh lagi.

Bisnis retail punya peluang untuk meningkatkan produksinya, terutama bisnis retail yang bergerak di bidang kebutuhan pokok.

Pola pembelian konsumen sedikit berubah di masa pandemi, mereka tidak hanya membeli satu atau dua produk kebutuhan pokok.

Tetapi, mereka juga membeli secara grosir untuk stocking.

Baca juga: Terima 2518 Calon Mahasiswa, UGM Paling Favorit di SBMPTN 2020

“Dari segi prioritas kebutuhan, para konsumen betul-betul serius dalam memilah pos-pos kebutuhan dan keinginan. Mereka cenderung fokus pada produk yang menjadi kebutuhannya dan mengesampingkan keinginan.”

“Beberapa perusahaan melalui data penjualannya mengungkapkan ada penurunan minat konsumen terhadap produk-produk kebutuhan sekunder dan tersier,” jelas alumnus Magister Manajemen UGM itu.

Perubahan perilaku konsumen juga terjadi dalam segi pemilihan produk yang dikonsumsi, khususnya untuk kebutuhan sekunder atau tersier.

Hita melihat banyak orang mulai terdorong untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga, seperti yang baru-baru ini santer dilakukan adalah bersepeda. Penjualan sepeda di berbagai outlet meningkat cukup drastis.

Hita memandang pandemi Covid-19 sebagai blessing in disguise, karena telah mengakselerasi transformasi digital.

Baca juga: Ketua KAGAMA Makassar Tutup Usia, Dokter yang Berjiwa Sosial Itu Telah Tiada