Dilantik oleh Raja Mataram, Bupati Pertama Kendal Ternyata Cucu Raja Pajang

2930

Baca juga: Kunci Penting Keberhasilan Program Gemar Makan Ikan Mnurut Pengurus KAGAMA Teknologi Pertanian

“Sang kakek mengajari Joko Bahu dengan beragam ilmu kesaktian, olah gelaring prajurit, kawruh satataning panembah, tata cara sambang sambung, srawung, tulung-tinulung,” tutur Purwadi kepada Kagama.

“Raja Pajang juga yang mengajari pengetahuan tata praja, ilmu hukum, diplomasi, birokrasi dan kepemimpinan. Ketajaman batin Joko Bahu diasah dengan cegah dhahar lawan guling,” sambungnya.

Selain itu, lanjut Purwadi, Joko Bahu juga belajar ilmu agama dari Perguruan Alhamid di Kaliwungu, Kendal.

Kendati diangkat jadi pejabat karena hubungan darah, Joko Bahu selalu melaksanakan tugasnya dengan baik. Siang malam dia habiskan untuk memikirkan rakyat.

“Loyalitas, dedikasi dan prestasi Joko Bahu mendapat apresiasi dari seluruh jajaran birokrasi Mataram,” tutur Purwadi.

Baca juga: Alasan Mengapa PSBB Tidak Akan Hentikan Roda Perekonomian

“Namanya kondang kaonang-onang,” terang alumnus Fakultas Filsafat dan Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.

Sepak terjang Joko Bahu lantas mengantarkannya pada tugas baru setelah Mataram mengadakan sidang kenegaraan.

Patih Mandaraka menjadi pengusul diadakannya pertemuan serius pada 25 Mei 1605.

Dalam pertemuan sidang tersebut, Prabu Hanyokrowati memandang bahwa kerajaan sudah tertata dengan baik.

Sandang pangan murah, rakyat juga hidup rukun dan damai.

Baca juga: Upaya Bupati Petrus Kasihiw Kembalikan Status Zona Hijau Kabupaten Teluk Bintuni