“Tidak lagi semata-mata motherhood, fatherhood dan parenthood menjadi nilai baru yang terlembaga dalam keluarga yang memunculkan konstruksi baru dalam hubungan laki-laki dan perempuan dalam hidup berpasangan,” paparnya.
Perubahan peranan perempuan yang secara langsung juga berdampak dalam peran baik di pekerjaan atau keluarga, bagi Partini, merupakan peluang dan tantangan. “Diperlukan banyak kajian baru pada generasi milenial, terutama dalam menyikapi perubahan yang terus berlangsung,” tandasnya.
Untuk itu, lanjut Partini, ilmuwan sosial khususnya sosiologi diharapkan mampu secara antisipatif, responsif dan sensitif melihat perubahan pergeseran peranan perempuan serta menata dan mereka ulang konsep keluarga, makna somah (membangun keluarga) serta sistem nilai budaya yang tepat bagi generasi milenial. (Desti)
