Di Hari Sumpah Pemuda, PP Kagama Kukuhkan Pengurus Kakgigama 2019-2023

465
Pengukuhan Kakgigama.(Foto: Fazrin)
Pengukuhan Kakgigama.(Foto: Fazrin)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pengurus Pusat Kagama, mengukuhkan 38 pengurus Keluarga Alumni Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (Kakgigama) untuk periode 2019-2023 pada Minggu (28/10/2018) di Gedung OECF FKG UGM.

Ketua Kakgigama terlantik untuk periode 2019-2023 ini ialah drg. R. Basoeki Sutardjo, MMR. Selain oleh sekretaris dan bendahara, ke depan ia akan dibantu 4 wakil ketua.

Dalam sambutannya Basoeki menjelaskan pengurus ini sudah secara resmi terbentuk sejak Februari 2018, tetapi baru saat ini dikukuhkan oleh pengurus pusat.

Lalu ia berkeinginan untuk bekerja secara simultan dengan fakultas dan PP Kagama. “Tiada kata yang lebih indah malam ini kecuali kalau kita bersama pasti lebih kuat,” ujarnya.

Saat diminta keterangan lebih lanjut, Basoeki menerangkan bahwa prioritas Kakgigama ke depan ialah kerja sama dengan fakultas untuk mengembangkan profesionalitas alumni.

Keluarga alumni bagi Basoeki penting adanya. Selain untuk guyub rukun, fakultas juga membutuhkan dukungan dan campur tangan dari alumni.

Foto bersama Pengurus Kakgigama Periode 2019-2023.(Foto: Fazrin)
Foto bersama Pengurus Kakgigama Periode 2019-2023.(Foto: Fazrin)

“Kembali ke Jogja, bangun sama-sama fakultas. Kedua membangkitkan romansa Jogja, karena dengan kembalinya, reuni bisa jadi menginspirasi untuk ke depan lebih baik,” tutur Basoeki.

Hal ini diamini oleh Dekan FKG UGM, Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio (K) yang dalam sambutannya menyebut alumni sebagai bagian dari tulang punggung fakultas.

Di 2019 nanti FKG akan membangun beberapa gedung baru, sehingga dukungan baik secara fisik maupun moril sangat ia nantikan.

Ahmad Syaify lalu bercerita bahwa kekompakkan alumni UGM sering membuat iri alumni universitas lain.

“Kemarin Dekan Unair, UI bilang,  wah kok luar biasa ya keluarga alumninya (UGM),” paparnya.

Kekompakkan alumni FKG UGM dibuktikan dengan membludaknya temu alumni saat dies natalis tahun ini, 1.700-an lebih peserta hadir menurut Ahmad Syaify.

Namun, menurutnya besarnya antusias alumni ini harus ada tindak lanjutnya, terutama mengenai tracer study atau pendataan alumni FKG itu sendiri.