Dewi Cahyani Puspitasari, Ukir Prestasi dan Relasi

1108

Tahun demi tahun banyak prestasi akademik yang diraih. Saat melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun, Dewi dipercaya menjadi Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) di kelompoknya.

Bersamaan dengan tugasnya sebagai Kormanit, Dewi juga menyibukkan diri menyelesaikan skripsinya agar bisa lulus tepat waktu.

Dewi berhasil mencapai targetnya itu dan berhasil meraih lulusan terbaik tahun 2007.

Tak berhenti di situ, ia banyak mendapat banyak tawaran pekerjaan dari berbagai relasinya di organisasi.

Dewi kemudian bekerja di Dompet Dhuafa Republika sekaligus menjadi Tim Advokasi Bencana di Bantul.

“Nah, lewat sini saya jadi punya pengalaman terjun langsung di masyarakat,” ungkap ibu dari satu anak ini.

Berniat membangun karier sebagai akademisi, tahun 2008 Dewi kemudian menerima tawaran menjadi asisten peneliti di Departemen Sosiologi UGM, sembari menyelesaikan kontrak di pekerjaan pertamanya.

“Tahun 2008 itu krusial buat saya, karena saat itu juga saya dilamar sama suami,” ujar Dewi sambil tertawa.

Tak lama setelah itu, ia mendapatkan beasiswa S2 di jurusan yang sama, sampai akhirnya menjadi dosen Sosiologi.

Tak hanya berperan dalam kehidupan kariernya, masa kuliah dan organisasi Dewi sangat berarti dan indah dikenang.

Kehidupan asmara yang menurutnya unik menjadi momen yang sulit dilupakan.

Sesekali teringat, Dewi hanya bisa tersenyum dan menganggapnya lucu.

Banyak pria menyatakan perasaan pada Dewi waktu itu, sampai terkadang ia merasa bingung dan malu.

“Yah, saya milih yang ngelamar duluan aja deh,” ungkap perempuan yang juga aktif di Youth Studies Center (Yousure) FISIPOL UGM ini.

Hampir 10 tahun sudah Dewi mengabdi pada UGM.

Kini ia masih konsisten dengan kariernya sebagai dosen, peneliti, sekaligus Sekprodi.

Banyak tanggung jawab yang ia pikul, namun Dewi masih bisa menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan mahasiswa terkait kuliah dan urusan di luar kuliah, serta tak lupa untuk family time di waktu luangnya.

“Mahasiswa kalau lagi bimbingan juga sering curhat ke saya. Istilahnya kalau orang udah mau cerita berarti percaya,” pungkas dosen yang fokus di bidang sosiologi ekonomi, pedesaan, kewirausahaan, dan filantropi ini. (Kinanthi)