Detik-detik Sebelum Ayah Jaka Tingkir Dieksekusi Kerajaan Demak

30841

Baca juga: Mempertahankan Usaha Kehutanan dan Pertambangan di Masa Pandemi Menurut Ir. Sumedi

Karena itu, Ki Ageng Pengging diminta untuk menghadap dan berangkat ke Demak bersama abdi dalem. Sayang, Ki Ageng Pengging menolak.

“Saya sudah dipanggil oleh Sri Paduka Raja. Saya harus minta maaf, saya tak akan berangkat,” ujar Purwadi, mengisahkan ucapan Ki Ageng Pengging.

Para utusan kemudian bertanya apa alasan Ki Ageng Pengging enggan berangkat.

Namun, sang bupati Pengging yang sudah membulatkan tekad, menjawab bahwa tidak ada sebabnya. Sikap yang demikian belakangan diketahui hanya karena gengsi.

Menurut Purwadi, Ki Kebo Kenanga tak punya niat untuk memberontak.

Baca juga: Strategi Saptuari Sugiharto Mempertahankan Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

Namun, kabar yang kadung nyaring terdengar adalah Ki Ageng Pengging melakukan pembangkangan.

Hal ini membuat sang kakak seperguruan, Ki Ageng Tingkir meluncur ke Pengging. Ki Ageng Tingkir lantas menanyai Ki Kebo Kenanga.

“Oh, Dimas, kamu dipanggil menghadap Kanjeng Sultan Demak. Apakah rahasiamu, Dimas, sehingga kamu tak datang,” kata Ki Ageng Tingkir bertanya.

Sang adik pun menjawab, “Apalah gunanya juga orang dusun dipanggil menghadap Raja?”

Kakak seperguruannya itu menjawab, “Bagaimana Dimas ini, dipanggil kamu tak menghadap ke ibu negeri Demak, lalu apa jadinya, Dimas?”

Baca juga: Era Normal Baru di Mata Guru Besar FK-KMK UGM