Detektor Covid-19 Karya Peneliti UGM Bisa Beri Hasil 95 Persen Akurat

5216
Dosen Fisika UGM, Dr. Bayu Suparta, menghasilkan inovasi alat uji Covid-19 berbasis radiografi. Foto: Humas UGM
Dosen Fisika UGM, Dr. Bayu Suparta, menghasilkan inovasi alat uji Covid-19 berbasis radiografi. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Hanya dengan tes seseorang bisa diketahui apakah tertular virus corona (SARS-CoV-2) atau tidak.

Dua alat uji yang lazim digunakan adalah rapid test dan PCR (Polymerase Chain Reaction).

Rapid test berbasis antibodi dalam darah, sedangkan PCR berbasis pada keberadaan DNA virus pembawa penyakit.

Meskipun sudah umum digunakan, kedua alat ternyata belum begitu akurat. Rapid test dikatakan memiliki akurasi 30 persen, adapun PCR 75 persen.

Di luar dua alat tes tersebut, ternyata ada buah inovasi dari peneliti UGM yang diklaim punya akurasi lebih tinggi.

Baca juga: Purworejo adalah Tanah Hadiah dari Kerajaan Medang Kamulan kepada Abdi Dalem Paling Setia

Alat tes itu merupakan karya dari Dr. Gede Bayu Suparta yang berbasis radiograti digital.

“Alat radiografi digital bisa membuktikan terkena virus atau tidak jika dilihat dari struktur paru-parunya,” kata Bayu.

“Bila terkena virus corona, maka paru-parunya menjadi rusak. Intinya lewat radiografi, signifikansinya sampai 95 persen,” jelas dosen Prodi Fisika di FMIPA UGM tersebut.

Bayu menambahkan, akurasi teknologi radiografi digital yang dia pakai memang tinggi. Hanya saja, tidak semua rumah sakit memiliki teknologi tersebut.

Menurutnya, dari 3000-an rumah sakit di Indonesia hanya rumah sakit tipe A yang mendapat bantuan alat ini dari pemerintah.

Baca juga: Alumnus Akuntasi UGM Didapuk Jadi Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN