Demi Bangun Kampung Halaman, Bupati Pegunungan Bintang Ini Rela Makan Ceker Ayam Saat Kuliah di UGM

1930

Baca juga: Image Petani Harus Diubah Untuk Dorong Regenerasi Petani

Di Kampus Kerakyatan itulah Bidana memperdalam ilmu tata lingkungan.

“Seperti biasanya, saya selalu makan ceker ayam di angkringan. Karena enak dan harganya murah,” kelakarnya.

Dia menulis “Evaluasi Geologi Tata Lingkungan untuk Permukiman Sebagian Daerah Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY” sebagai tesisnya.

“Prof. Sutikno yang membimbing tesis. Beliau yang membuat saya semakin akrab dengan kajian-kajian environment.”

“Beliau ramah dan disiplin, serius mendidik buat saya. Kami pun bisa terbuka. Ilmu yang beliau ajar manfaat, semuanya detil,” kenang Bapak lima anak ini.

Keramahan serupa juga Bidana jumpai dari sosok Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., dosen Ekosistem Perairan di kelasnya.

Bidana masih ingat, di suatu kelas, Prof. Tjut memperkenalkan Bidana dengan keanekaragaman hayati dan pelestariannya terhadap lingkungan dan manusia.

Baca juga: Saya Dapat Hikmah Mengenali Bau Virus Corona

“Beliau teliti sekali. Saya dapat C, lalu saya ulang. Bukan karena ingin nilai bagus. Tapi karena memang saya tertarik pada geologi lingkungan,” imbuhnya.

Menimba ilmu kurang lebih selama tujuh tahun di Kota Gudeg, meninggalkan kesan mendalam bagi Bidana.

Bagi dia, harga makanan di Jogja murah. Terjangkau bagi Bidana yang berasal dari kalangan ekonomi terbatas, perantau jauh pula.

“Masyarakatnya adem. Kita merasa aman sekali. Lingkungannya, suasana belajarnya nyaman,” tuturnya.

Pada 2002, ketika Bidana pulang kampung dan mengabdi sebagai PNS, kampung halamannya dimekarkan menjadi Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) bersama 13 kabupaten lainnya di Provinsi Papua.

Selama ini, Bidana menyadari bahwa daerahnya masih tertinggal. Terutama di bidang pendidikan dan infrastruktur.

Pegubin merupakan salah satu Kabupaten di Pegunungan Jayawijaya yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini.

Baca juga: Dubes RI untuk Inggris Raya Merasa Iri dengan Keguyuban Alumni UGM