Delia Murwihartini, Jadi Owner Tas Dowa Usai Temani Masa-masa Terakhir Sang Ibunda

8192

Baca juga: KAGAMA Tolitoli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Kebakaran Tolitoli

“Saya akan menolong diri sendiri. Dengan keberadaan Saya sebagai lulusan UGM, Saya akan mengurangi beban negara dan swasta,” kata Dolly.

Ikrar tersebut ternyata membuat mata hati Dolly menuntunnya untuk tidak hanya menolong diri sendiri.

Namun, juga berbuat sesuatu untuk Jogja, dalam hal ini bisa memberikan penghidupan bagi orang banyak.

Dia lalu mendapat ilham berwirausaha setelah menyadari Jogja memiliki kerajinan tangan yang potensial untuk dikembangkan.

Selain itu, Dolly juga ingat dirinya tergolong fashionable alias punya ketertarikan lebih pada penampilan.

Saya mungkin berbeda dari mahasiswa lain. Dulu waktu kuliah, yang Saya siapakan adalah besok pakai baju apa, sepatu apa, tas apa,” tutur Dolly disusul tawa.

“Mungkin, jika teman-teman Saya masih ingat, Saya itu nggaya sekali. Tidak harus yang mahal, tapi yang penting bisa mengkreasikan,” terangnya.

Baca juga: Pengalaman Prof. Endang S. Rahayu di Jepang yang Berujung Pertemanan Tak Berkesudahan

Oleh karena itu, dia ingin membangun usaha yang ada kaitannya dengan barang kesukaannya sebagai perempuan, yaitu baju, tas dan sepatu.

“Saya punya keyakinan apa pun yang menjadi kesenangan kita, kalau dikembangkan pasti akan dilakukan dengan penuh cinta,” ujar Dolly.

Hanya saja, Dolly waktu itu belum punya pengetahuan cukup tentang cara membuat tas, baju, dan sepatu.

Apalagi, dia juga tidak punya modal besar. Hanya ada sepasang anting-anting dan kalung benda berharga yang dimiliki Dolly.

Alhasil, Dolly realistis untuk memilih tas sebagai inti usahanya yang dimulai pada Oktober 1989.

“Karena dengan bikin tas Saya tidak perlu mesin, yaitu tas jahitan tangan. Di situlah kenapa Saya memilih tas,” ujar Dolly.

Awalnya, Dolly diminta temannya, orang Italia yang tinggal di Bali, untuk mencarikan tas di Jogja.

Baca juga: Belajar Toleransi dari Kampung Ilawe, Muslim-Kristen Bersatu Bangun Masjid dan Gereja