Delegasi Fakultas Biologi Ikuti The 6th ASEAN Synchrotron Sience Camp 2017 di Thailand

137

Menurut Rikha, program ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan baru, tetapi juga toleransi, leadership, kekeluargaan dan kebersamaan. “Panitia dan seluruh peserta sangat ramah dan saling menghargai proses pembelajaran,” kata mahasiswi angkatan 2014 ini.

Bersama 82 delegasi dari negara-negara Asia, Rikha mengikuti kegiatan simposium, mini project, dan sub-group activities. Berbagai program tersebut antara lain berupa lecture mengenai teknologi synchrotron, pengenalan dan kunjungan kunjungan beam-line, pengenalan beasiswa CERN, DESY, HGS-HIRe Summer Student Program, dan melakukan praktikum pada masing-masing beam-line.

Rikha Riski Kurnia, delegasi Fakultas Biologi pada The 6th ASEAN Synchrotron Siene Camp 2017, di Thailand (Foto: Dok Humas Biologi)
Rikha Riski Kurnia, delegasi Fakultas Biologi pada The 6th ASEAN Synchrotron Siene Camp 2017, di Thailand (Foto: Dok Humas Biologi)

Rikha bercerita, dalam kesempatan tersebut ia menemukan hal baru. Ia belajar tentang Sterile Insect Technique (SIT) untuk memanage populasi lalat buah yang telah dikembangkan oleh Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT), dan Food Irradiation Technology yang digunakan menghambat pertumbuhan tanaman kerdil, mengendalikan serangga pada tanaman, desinfektan terhadap buah segar yang diekspor dari negara USA, serta mengurangi mikroorganisme patogen.

The 6th ASEAN Synchrotron Siene Camp 2017, di Thailand (Foto: Dok Humas Biologi)
The 6th ASEAN Synchrotron Siene Camp 2017, di Thailand (Foto: Dok Humas Biologi)

“Seluruh kegiatan pada masing-masing beam-line akan dipresentasikan pada hari terakhir, 1 Desember 2017 oleh masing-masing kelompok,” imbuh Rikha.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono, Ph.D. bergarap dengan mengikuti program ASEAN Synchrotron Science Camp., para mahasiswa Indonesia khusunya dapat menjalin hubungan antar peneliti dalam bidang science, mengasah kemampuan dalam penerapan ilmu science. “Supaya mereka dapat meningkatkan leadership, dan menumbuhkan rasa toleransi demi kesejahetraan kemajuan peradaban dunia,” ungkapnya.[TH]