Dekan: Fakultas Farmasi UGM Berkembang Juga Berkat Jasa Alumni

855

Baca juga: Dukungan terhadap UMKM Bisa Membuat Masyarakat Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Fakultas juga membangun green house bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk program pengembangan tanaman obat berbasis kearifan lokal.

Selain itu juga mengembangkan konsep smart herbal garden dan smart student corner bekerjasama dengan Bank BNI.

“Bekerja sama dengan alumni, telah dibangun infrastruktur fakultas berupa koridor. Ke depannya kami akan membangun koridor-koridor lagi yang menghubungkan bangunan-bangunan di fakultas,” ujarnya.

Salah satu pencapaian hebat yang telah dilakukan yaitu Majalah Farmasi Indonesia yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi UGM, berhasil terindeks scopus pada 2018. Kata Agung, pada 2020, meraih peringkat kuarto Q3 scimago scopus.

Kemudian di bidang pengabdian masyarakat, KKN yang diikuti mahasiswa Fakultas Farmasi UGM berfokus pada pencegahan dan penanganan Covid-19.

Baca juga: Budi Karya Sumadi: Covid-19 Terus Menyerang, Tapi Kita Harus Move On

Dari kegiatan ini telah diterbitkan artikel ilmiah di web dan media sosial, produksi hand sanitizer untuk pelayanan kesehatan internal dan masyarakat umum, serta bergabung dengan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi DIY.

Ada juga penyelenggaraan webinar penanganan Covid-19, pemberian bantuan logistik masyarakat terdampak Covid-19, pembelian alat pelindung diri, dan sebagainya.

Untuk memperkuat networking internasional, Fakultas bekerja sama dengan universitas dari berbagai negara.

Antara lain Inggris, Kanada, New Zaeland, Malaysia, AS, Belanda, Jerman, dan Thailand, dalam bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Fakultas Farmasi UGM berkembang juga berkat jasa para alumninya, yaitu KAGAMA Farmasi.”

“Ada pun program yang digelar meliputi kegiatan pengembangan kurikulum, koordinasi materi sofskill dalam kurikulum baru, penguatan networking, peningkatan reputasi alumni, program cinta almamater, beasiswa bagi mahasiswa, dan sebagainya,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Ari Dwipayana: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Tidak Berdiri Sendiri