Daya Dukung Lingkungan Di Jogja Menurun

2171
Daya Dukung Lingkungan Di Jogja Menurun.(Foto: Tribun)
Daya Dukung Lingkungan Di Jogja Menurun.(Foto: Tribun)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jogja sebagai kota pelajar sekaligus destinasi wisata menarik memiliki banyak pendatang. Padat serta sibuknya kota Jogja dan segala kegiatan di dalamnya mengharuskan daya dukung lingkungan yang optimal.

Namun seiring berjalannya waktu, sudahkah hal itu terwujud, atau malah berkurang?

Dikutip dari Tesis M Iqbal T Sunariya, mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan UGM, bahwa perubahan penggunaan lahan berpengaruh pada daya dukung lingkungan dan perubahan kondisi lingkungan. Perubahan penggunaan lahan dari lahan tidak terbangun menjadi terbangun terjadi di Kota Yogyakarta, berakibat pada perubahan kondisi lingkungan.

Pembangunan serta pertumbuhan di Jogja cukup tinggi, hotel misalnya. Perkembangan fisik suatu wilayah akan membutuhkan lahan sebagai wadah pembangunan, baik untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, perdagangan dan jasa, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Penggunaan lahan akan selalu mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu, dimana pembangunan berbagai sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan penduduk di suatu wilayah akan cenderung mengubah penggunaan lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun

Akibat dari banyaknya pembangunan tersebut, antara lain semakin berkurangnya lahan-lahan yang sebelumnya terdapat pepohonan. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan pada suatu daerah.

Di sisi lain, pemanfaatan dan pengelolaan secara berlebihan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dapat mengakibatkan percepatan penurunan kualitas lingkungan.

Oleh karena itu, menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem. Hal itu mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan yang berdampak pada kehidupan manusia.

Sementara itu, permasalahan pertumbuhan penduduk dan terbatasnya lahan yang mempengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan menjadi permasalahan di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Yogyakarta yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam penelitiannya yang berjudul Daya Dukung Lingkungan di Kota Yogyakarta tersebut Iqbal menemukan indikasi bahwa daya dukung lingkungan di kota Jogja menurun. Hal itu ditandai dengan perubahan penggunaan lahan di Kota Yogyakarta di dominasi dengan perubahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun.

“Perubahan daya dukung lingkungan di Kota Yogyakarta mengalami penurunan nilainya terutama daya dukung lahan (biokapasitas), daya dukung air, daya dukung RTH dan daya dukung biabsorben CO2,” tulisnya.(Thovan)